Menurut penuturan SU, batok kelapa itu digunakan untuk menjadi persembahan kepada arwah Gunung Bawakaraeng.
Salah satu yang melakoni ritual tersebut adalah pelaku tindakan pencongkelan mata terhadap anaknya sendiri.
Kini, baik SU juga beberapaorang lainnya masih ditetapkan sebagai saksi dalam proses pemeriksaan kasus ini.
Kehadiran SU dan ritual pesugihannya ternyata tak hanya membuat resah para warga, tetapi juga menjadi sorotan MUI.
Pihak MUI akhirnya angkat bicara terkait ritual pesugihan yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Gowa, Sulawesi Selatan.
Pasalnya ritual ini sudah sampai di titik mencelakai bahkan merampas nyawa orang lain, sampai-sampai anaknya sendiri.
MUI pun menggelar rapat besar bersama sejumlah pemuka agama untuk menindaklanjuti kasus ini.
Rapattersebut dilaksanakanpada Selasa (7/9/2021) pukul 09.00 Wita di Aula Departemen Agama Kabupaten Gowa, Jalan KH Agussalim, Sungguminasa, Gowa.
Lalu apakah hasil dari rapat tersebut?
Mungkinkah praktik ritual pesugihan ini akan ditutup sampai ke akar-akarnya?