Tetesan model virus tersebut menyebabkan kain berbahan poliester, policotton, dan katun 100 persen terpapar virus.
Para ilmuwan mengatakan pada katun 100 persen, virus bertahan selama 24 jam, sedangkan pada policotton hanya bertahan selama enam jam.
Deyan Dimitrov, pakar binatu dan CEO Laundryheap, membagikan sarannya untuk menjaga kebersihan seragam dan peralatan sekolah lainnya selama pandemi.
Deyan mengatakan penting untuk mendisinfeksi pakaian bukan hanya mencucinya.
Cara ini berarti membunuh virus dan bakteri daripada hanya memindahkannya dari satu permukaan ke permukaan lainnya.
Untuk mendisinfeksi seragam sekolah, Anda harus mencuci seragam sekolah pada suhu tinggi, sebaiknya 60 derajat celcius.
Kenakan sarung tangan untuk membawa seragam sekolah anak yang akan dicuci, serta gunakan deterjen bubuk, deterjen cair, atau tablet deterjen berbahan dasar pemutih.
Panasnya air akan bekerja untuk menonaktifkan bakteri dan virus.
Penting untuk memperhatikan petunjuk perawatan kain, karena kain berbahan halus dapat rusak.