"Kalau sudah dua-tiga kali ke sini, baru kita tahu mana peziarah asli, mana wanita pelat kuning yang memang mangkal di Kemukus," kata Suhandi, peziarah yang mengaku rajin ke Kemukus setelah usaha dagangnya hancur gara-gara diguna-gunai orang, seperti pernah dilaporkan Majalah Intisari.
Tapi pada umumnya, mereka yang datang ke Gunung Kemukusmenghindari hubungan dengan wanita sewaan.
Selain karena harus mengeluarkan biaya lebih, berhubungan dengan WTS juga sulit langgeng.
"Bisa saja malam ini dia tidur dengan kita, tapi bulan depan main dengan orang lain," cerita seorang peziarah.
"Maklum, namanya juga wanita bayaran."
Tapi ada peraturan, para juru kunci makam rupanya kurang jelas mengatur soal teman kencan ini.
Soal hubungan dengan wanita pelat kuning tak pernah disebut bagaimana hukumnya.
Karenanya, tak aneh kalau ada sementara peziarah mencari jalan yang gampang saja.
Pokoknya, asal tetap mematuhi prinsip tak berganti-ganti pasangan selama tujuh kali berturut-turut.
Sekilas Gunung Kemukus
Gunung Kemukus seperti halnya tempat-tempat ziarah lain di Pulau Jawa.