Suar.ID -Sejak kecil, sebagian besar masyarakat selalu disuguhi ajaran dari orang tua untuk tidak membuka payung di dalam rumah.
Ayah, ibu, kakek, nenek, menanamkan kepercayaan di masa kecil kita bahwa membuka payung di dalam rumah bisa menjadi pembawa sial.
Tak tanggung-tanggung, ada juga yang membahasakannya mitos membuka payung di dalam rumah bisa membuat umur pendek.
Beragam pertanda buruk disematkan ketika kita hendak bermain payung di dalam rumah.
Sebenarnya bagaimana mitos ini bermula dan akhirnya bisa turun temurun langgeng diwariskan?
Apakah mitos ini hanya ada di Indonesia saja? Atau justru juga dipercaya masyarakat di luar negeri.
Dikutip dariBobo, asal usul mitos membuka payung di dalam rumah ini ternyata berasal dari Mesir.
Seperti kita ketahui, payung biasa digunakan untuk melindungi kita dari hujan atau terik panas matahari.
Sehingga, jika payung tersebut dibuka di dalam rumah, maka Dewa Matahari bisa tersinggung dan marah.
Kemarahan Dewa Matahari inilah yang kemudian membuat makna mitos membuka payung di dalam rumah menjadi serba negatif.
Dari yang pertanda buruk sampai umur pendek disematkan pada mitos ini.
Tak hanya di Mesir, akhirnya arti mitos membuka payung di dalam ruangan menyebar ke berbagai negara.
Salah satunya di Indonesia yang sampai sekarang masih meyakininya, padahal sebenarnya ada penjelasannya secara logis lho.
Baca Juga: 10 Fakta Unik Mengenai Biologi, Salah Satunya Bunga Rafflesia Arnoldii Bisa Tumbuh Seukuran Payung
Seperti yang kita ketahui, payung biasanya terbuat dari logam dengan ujung yang runcing.
Jaman dahulu, payung sendiri lebih banyak berukuran besar dan belum tersedia payung lipat yang kecil nan praktis seperti sekarang.
Oleh sebab itu, bila payung dibuka di dalam rumah, maka resiko akan mengenai beragam benda di dalam rumah bisa sangat terjadi.
Tak hanya mengenai benda atau perabotan di dalam rumah, tetapi juga bisa saja tak sengaja mengenai penghuni rumah yang sedang berada di sekiar payung.
Nah, salah-salah, ujung payung yang biasanya runcing ini rentan melukai orang yang ada di sekitarnya.
Sehingga, banyak orang yang memilih untuk tidak menantang mitos ini daripada harus terluka dan kesakitan.
Jadi, kamu sendiri percaya atau tidak dengan mitos ini?