Jadi di sini nutrisi kemungkinan memberikan tingkat perlindungan yang sederhana terhadap virus corona.
Salah satunya yang terdapat dalam kopi, satu cangkir atau lebih kopi dalam sehari dikaitkan dengan penurunakn risiko Covid-19 hingga 10 persen, jika dibandingkan dengan mengonsumsi kurang dari satu cangkir kopi setiap harinya.
Untuk diketahui, jumlah kafein yang lebih besar dalam kopilah yang membuat minuman ini dinilai protektif terhadap virus dibandingkan dengan teh.
Kopi bisa dinilai protektif terhadap virus pada penelitian tersebut, karena kopi mengandung lebih banyak polifenol, khususnya asam klorogenat, yang merupakan konstituen yang relatif unik dari kopi.
Hal yang sama ditemukan jika mengonsumsi setidaknya dua pertiga porsi sayuran matang atau mentah setiap hari (tidak termasuk kentang), juga dikaitkan dengan penurunan risiko infeksi corona.
Menurut Corneli, mengonsumsi banyak sayuran nampaknya turut menurunkan risiko terinfeksi kaitannya dengan kekebalan.
Sebaliknya, mengonsumsi daging olahan justru dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi. Tapi ini tidak berlaku bagi daging merah.
Paslanya daging olahan dapat meningkatkan kerentanan terhadap virus corona.
Akan tetapi, belum diketahui pasti mengapa faktor-faktor makanan ini berbeda terhadap perlindungan Covid-19.
Perlu digarisbawahi, penelitian ini tidak dapat membuktikan hubungan sebab-akibat secara langsung.
"Beberapa temuan ini hanya merupakan indikator kebiasaan makan yang baik. Saya pikir itu hanya berbicara tentang pentingnya nutrisi yang baik, tidak hanya untuk Covid-19 tapi untuk kesehatan secara keseluruhan," papar Cornelis.