Suar.ID -Pantas pengacara MN dan PP, tersangka penyebar video asusila Gisel dan Nobu, nggak terima melihat vonis yang diberikan kepada kliennya.
Karena bagaimanapun juga, mereka berdua ternyata bukan penyebar pertama video tersebut.
Paling tidak, begitu yang disampaikan sendiri oleh Gisella Anastasia.
MN dan PP sendiri harus merasakan vonis penjara sembilan bulan yang dijatuhkan olehPengadilan Negeri Jakarta Selatan.
"Kalau yang ini (PP dan MN) kan bukan penyebar yang pertama," ujar Gisel.
"Take notes ya, bukan penyebar yang pertama."
"Jadi sebenarnya mau gimana juga kan, ya udah pasti banyak juga jari-jari yang meneruskan kalau cuma masalah itu," terusnya.
Meski begitu, Gisel belum tahu persis siapa sosok yang pertama kali menyebarkan video dirinya berhubungan intim dengan Nobu.
Gisel sendiri mengaku tak marah dengan pelaku yang menyebarkan video asusilanya.
Bagi dirinya, marah pun sudah tak ada hasilnya sekarang.
Bagaimanapun juga, video asusila itu sudah menyebar begitu cepat dan luas.
"Penasaran iya, tapi marah nggak," tegas Gisel.
"Sudah terlanjur juga, sudah terjadi juga, penasaran saja. Siapa sih cuma mau marah ngapain sih."
Bagi Gisel, tidak ada manfaatnya menyimpan dendam kepada orang lain.
Malahan, menurutnya, dendam hanya akan berdampak buruk pada dirinya sendiri.
"Kita punyaperasaan sama seseorang, kita benci, dendam, marah gitu manfaatnya kan nggak ada, kitanya juga jelek," tegas Gisel.
"Lebih baik kan melepaskan pengampunan, kitanya juga lebih plong."
Pengakuan mengejutkan kuasa hukum MN dan PP
Sebelumnya, kuasa hukum PP dan mengungkap fakta yang mengejutkan.
"Dia mengakui bahwa benar itu video yang membuat saya karena waktu itu katanya dalam pengaruh alkohol, setengah sadarlah," terang Roberto Sihotang, kuasa hukum PP.
"Video itu diketahui oleh Nobu bahwa mereka itu ngerekam dan di video itu keliatan dia (Nobu) merekamnya, itu Nobu tau dan Nobu juga mengakui."
Kuasa Hukum PP pun juga menuturkan bahwa saat persidangan Gisel dan Nobu juga ditanya soal perihal jumlah video yang mereka buat.
Pada saat itu, Gisel pun menyatakan bahwa membuat video asusila itu sebanyak lima kali di lokasi yang berbeda.
Berdasarkan keterangan dari Roberto Sihotang, bahkan lokasi pembuatan video asusila itu hingga di luar negeri yaitu di Jepang.
"Dia bilang ada sekitar lima kali atau tiga kali, saya lupa berapa kali, mereka melakukan di berbagai tempat," kata Roberto.
"Ada di Sumatera Utara, ada di Palembang, ada di Surabaya sama dimana itu, katanya di Jepang lah," tambahnya.