Suar.ID -Mantan Menteri Penerangan di zaman Orde Baru, Harmoko, bakal dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Harmoko meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto pada Minggu (4/7) malam.
Selain dikenal sebagai pejabat pada zaman Orde Baru, Harmoko juga dikenal sebagai wartawan.
Pos Kot bisa dibilang sebagia anak ideologisnya.
Karena itu Harmoko akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Timur.
Ngomong-ngomong soal Taman Makam Pahlawan Kalibata, ada lho pelawak yang dimakamkan di peristirahatan terakhir khusus pejabat itu.
Dialah Ratmi B-29.
Kok bisa pelawak Ratmi B-29 dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata?
Seperti pernah ditulis di Majalah Intisari, ketika meninggal pada 31 Desember 1977 di Ujungpandang (sekarang Makassar), banyak yang agak heran dengan Ratmi B-29.
Kok bisa-bisanya Ratmi B-29 mau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Ketika itu, juga sampai sekarang, masyarakat lebih mengenal Ratmi B-29 sebagai seorang pelawak dan pemain film.
Alih-alih sebagai seorang pejuang.
Melacak riwayat hidup Ratmi B-29, nama aslinya Suratnya, bukan perkara muda.
Di TMP Kalibata sendiri tak ada berkasnya.
Bahan-bahan mengenai riwayat hidupnya lebih banyak didapat dari koran-koran.
Tapi yang jelas,Ratmi B-29 meninggal karena serangan jantung.
Ketika itu dia sedang hendak naik pesawat ke Surabaya guna hadir di perayaaan Tahun Baru di Surabaya.
Tiba-tiba dia jatuh pingsan sekirasetengah meter dari tangga pesawat dalam pelukan suaminya.
Mobil yang datang untuk mengangkut Ratmi ternyata terlalu kecil sehingga perlu diganti dengan mobil yang lebih besar.
Ratmi pun meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.
Ratmi B-29, selain sebagai pemain film juga penyanyi keroncong dan pesinden, adalah seniman lawak pertama yang dimakamkan di Kalibata.
Mayatnya pun secara khusus diangkut oleh jenazah yang diselubungi kain bendera merah putih.
Tak hanya itu, barisan seragam bergenderang dan tembakan salto pun mengiringi penguburan jenazahnya.
Lalu, kenapa Ratmi dimakamkan di makam “keramat” itu?
Seperti dilaporkan Majalah Intisari edisi November 1980 dengan judul "Wanita-Wanita yang Dimakamkan di Taman Pahlawan Kalibata", semua berkat jasa Ratmi membela negara.
Dia pun dianugerahi bintang gerilya, bintang kemerdekaan I dan II, dan bintang gerakan operasi Militer I dan V.
Ratmi B-29 pernah menjadi sersan dua pada Laskar Wanita (Laswi) pimpinan Ny. Arudji Kartawinata sebagai anggota Batalyon D Brigade 16 “Citarum” Jawa Barat.
Ia juga pernah masuk pasukan Srikandi dan tahun 1945-194 ia ikut berjuang di daerah Banyumas, Jawa Tengah.
Ratmi B-29 merupakan pelawak kelahiran Bandung, Jawa Barat, pada 16 Januari 1932.
Sebelum jadi pelawak, ia lebih dahulu dikenal sebagai seorang penyanyi lagu-lagu keroncong yang dirintisnya pada 1943.
Pada 1947, ia masuk perkumpulan wayang orang, dan mulai merambah ke dunia film pada 1961 sebagai seorang figuran.
Tak hanya itu, Ratmi B-29 juga masuk dunia lawak, bergabung dengan grup “Tiga Djenaka” hingga 1976—sebelum akhirnya membentuk grup lawaknya sendiri bertajuk Ratmi Cs.
Dari sinilah pamornya sebagai seorang komedian melejit.
Ratmi menikah tiga kali.
Suami pertama bernama Idris, yang meninggal dunia. Suami kedua Surnarno, yang kemudian bercerai.
Sekitar tahun 1973, ia bertemu dengan seorang pemuda yang 10 tahun lebih muda.
Beralis dan berkumis tebal bernama Didi Sugandhi. Mereka bertemu dalam sebuah pengambilan film di Bandung.
Ceritanya, seorang sopir mengantar Ratmi yang mendadak sakit ke ayah si sopir.
Dasar jodoh, Ratmi yang katanya kemasukan roh jahat di Cibulan (ketika opname film Ayah, tiga hari sebelumnya) bisa sembuh.
Sopir tersebut tidak lain Didi Sugandhi, suami dan ayah dari 4 orang anak.
Didi kemudian bercerai dari isterinya yang pertama untuk kemudian menikah dengan Ratmi.
Tiga anak Didi dari isteri pertama diambil oleh Ratmi dan diasuh seperti anaknya sendiri.
Dan pangkuan Didilah Ratmi mengembuskan napas terakhirnya ketika hendak menuju rumah sakit di Ujungpandang.