Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kian Hari Kasus Penyebaran Covid-19 Makin Menggila, Rupanya Mencuci Pakaian Bagi yang Sedang Isolasi Mandiri Tidak Boleh Sembarangan, Wajib Lakukan 7 Hal ini Demi Hindari Penularan!

Aditya Eriza Fahmi - Senin, 05 Juli 2021 | 10:33
ilustrasi mencuci baju pasien covid-19
freepik.com

ilustrasi mencuci baju pasien covid-19

Suar.ID - Belakangan ini kasus positif Covid-19 sedang meningkat.

Hal ini pun menyebabkan tak sedikit rumah sakit dan juga fasilitas isolasi di Indonesia ini hampir penuh.

Alhasil tak sedikit masyarakat yang terpaksa harus isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.

Kendati demikian terkadang ada pula yang memang harus terpaksa menjalani isolasi meski tak positif Covid-19.

Baca Juga: Bikin Emak-emak Rebutan hingga buat Pasar Kehabisan Stok, Benarkah Susu Beruang Berkhasiat Mencegah Covid-19? Begini Penjelasan Ahli Gizi

Hingga harus membuat orang-orang ini merawat para pasien yang sedang isolasi mandiri di rumah.

Selama merawat orang yang sedang isolasi mandiri ini rupanya tidak bisa sembarangan mencuci pakaian pasien Covid-19 ini.

Diperlukan langkah-langkah khusus agar bisa terhindar dari penularan virus.

Dilansir Medical News Today via Tribunnews.com,ternyata mencuci dan desinfeksi ini adalah dua proses yang berbeda.

Baca Juga: Nahas, Awalnya Mengaku Sakit Flu Biasa, Kakak Adik Ini Meninggal di Rumah usai tak Digubris Pak Lurah dan Positif Covid-19, Ketua RW: Enggak Ada Tanggapan

Mencuci ini sendiri merupakan proses yang melibatkan menghilangkan kotoran dan kuman dari permukaan.

Meski pembersihan dapat menurunkan resiko penyebaran agen infeksi, seperti virus dan bakteri, pembersihan tak membunuh mereka.

COVID-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan.
Pixabay

COVID-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan.

Karena itu, perlu melakukan desinfeksi dengan menggunakan bahan kimia pembunuh kuman.

WHO dan Pusat pengendalian dan Pencegahan Penyat AS (CDC) mengungkapkan kalau SARS-CoV-2 ini menyebar dari orang ke orang melalui kontak tak langsung dan langsung yaitu dengan droplet pernapasan yang mengadung virus.

Baca Juga: Nggak Tanggung-tanggung, Lebih Kaya dari Presiden Jokowi, Yuk Intip Dari Mana Saja Sumber Kekayaan KSAD Andika Perkasa yang Mencapai 179 Milyar Rupiah, Mertuanya Bukan Orang Sembarangan

Tindakan pencegahan, seperti jarak fisik, karantina, dan isolasi diri, dapat membantu mengurangi resiko penularan langsung.

Namun, tetesan pernapasan bisa jatuh pada benda dan permukaan.

SARS-CoV-2 dapat masuk ke tubuh seseorang jika mereka menyentuh permukaan ini dan kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka.

Sebuah studi berjudul“Persistence of coronaviruses on inanimate surfaces and their inactivation with biocidal agents” pun menunjukkan kalau virus corona ini dapat menempel di permukaan logam, kaca, dan plastik hingga 9 hari.

Baca Juga: Kabar Duka Mantan Menteri Penerangan Harmoko Tutup Usia, Sosok Menteri Orba yang Desak Soeharto Mundur 1998

Pada studi lainnya melaporkan kalau virus ini bisa tetap menular selama 3-7 hari pada permukaankaca, baja tahan karat, dan plastik, dan kurang dari 2 hari pada kayu dan kain.

Temuan mereka juga menunjukkan kalau SAR-CoV-2 ini sangat sensitif pada panas.

Usai dipanaskan dalam suhu 70 derajat celcius, maka vidrus menjadi tidak aktif selama 5 menit.

Desinfeksi permukaan dengan 0,1% natrium hipoklorit (pemutih), 0,5% hidrogen peroksida, atau etanol 62 - 71% ini efektif menonaktifkan sebagian besar virus corona hingga tak membuat mereka menular.

Baca Juga: 'Sampai di Liang Kuburku, Aku tidak akan Memaafkanmu!', Artis Cantik Ini tak Kuasa Keluarkan Sumpah Serapah usai Anaknya Dikembalikan Sang Suami dalam Keadaan Sudah tak Bernyawa

Barang-barang yang digunakan oleh pasien Covid-19 ini merupakan barang yang perlu mendapat perlakuan khusus.

Terutama untuk mencegah potensi menularkan ke orang lain.

Ilustrasi mencuci pakaian

Ilustrasi mencuci pakaian

Hal ini meengingat barang-barang ini bisa saja ditempeli virus SARS-CoV-2, termasuk pakaian.

Baca Juga: Wajahnya Cantik Bak Model, Inilah Sosok Adik Sandra Dewi Lakoni Profesi Bak Bumi dan Langit dengan sang Kakak

Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan dalam mencuci pakaian pasien Covid-19.

  • Cuci pakaian dengan sabun cuci atau deterjen rumah tangga. Pertimbangkan untuk merendam pakaian dalam larutan pemutih jika tidak merusak pakaian.
  • Pilih pengaturan air terhangat yang tersedia. WHO merekomendasikan suhu air antara 60–90°C ketika mencuci pakaian. Namun, suhu tinggi dapat merusak atau mengecilkan item pakaian yang halus, jadi ingatlah untuk membaca label perawatan.
  • Keringkan pakaian sepenuhnya.
  • Desinfeksi keranjang cucian dengan 0,1% natrium hipoklorit atau semprot dengan desinfektan.
  • Kenakan sarung tangan saat mencuci pakaian.
  • Cuci tangan dengan air hangat dan sabun segera setelah melepas sarung tangan.
  • Jika sarung tangan tidak tersedia, segera cuci tangan setelah memegang pakaian kotor dan hindari menyentuh area wajah.
Baca Juga: Bikin Geger usai Nekat Gelontorkan Dana Donasi Rp 1 Miliar untuk Reza Arap saat Live Streaming Game, Ternyata Sosok Doni Salmanan Sempat jadi Tukang Parkir sebelum Nasibnya Berubah Drastis

Source :Tribunnews.com

Topic :Covid-19

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x