Ketika itu, ia mendeklarasikan Forum Nasional dimana dia mulai mengecam para elit politik yang menurutnya berada di menara gading.
Saat Forum Nasional melahirkan Partai Persatuan Bangsa Indonesia, Rachmawati dijadikan Calon Presiden oleh partai tersebut meski ia bukan termasuk pendiri partai.
Satu tahun setelah peristiwa itu, barulah Rachmawati mendirikan Partai Pelopor yang mengandalkan konstituennya dari kalangan urban muda marhaenis.
Partai yang bersemangat marhaenis ini menjanjikan tidak akan berkompromi terhadap para pelanggar HAM.
Ia juga menolak dwifungsi TNI/Polri dan menolak ketergantungan ekonomi pada lembaga dana internasional.
Selain itu, kiprahnya di kancah politik juga pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dan Ketua Umum Partai Pelopor.
Rachma pun sempat menjadi politisi NasDem.
Terakhir, ia bergabung dengan Partai Gerindra dan menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina.
Selain itu, nama Rachmawati Soekarnoputri yang akrab dengan masyarakat Papua sudah tak asing lagi.