Suar.ID - Memiliki bayi adalah dambaan setiap wanita yang baru saja menikah.
Sayangnya impiannya untuk memiliki seorang anak dan menjadi ibu pupus karena pihak medis tidak profesional.Limna Polly, wanita asal Selandia Baru, baru-baru ini menjadi sorotan karena kisah mirisnya beredar di media.
Pada minggu ke 22 kehamilannya, dia mulai mengalami pendarahan hebat dan sakit perut.
Baca Juga: Pasien Covid-19 di India Bisa Sembuh! Ternyata Warga di Sana Beramai-ramai Konsumsi Ini
Tetapi staf di sebuah Rumah Sakit Kota Auckland mengatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kisah ini dialami Limna Polly yang hamil tahun lalu.
Linma awalnya tidak yakin dengan kesehatan kehamilannya dan pergi ke Rumah Sakit Kota Auckland untuk pemeriksaan cepat.
Tapi, dia dipulangkan setelah tes menunjukkan bahwa bayinya memiliki detak jantung yang kuat.
Sayangnya, gejalanya semakin memburuk dan dia kembali keesokan harinya ke rumah sakit. Menurut sebuah laporan dari New Zealand Herald, Limna yang berusia 35 tahun menceritakan bahwa ketika rasa sakitnya meningkat, dia segera tahu bahwa bayinya akan lahir.
Namun bidan hanya memberinya gas tertawa untuk mengurangi rasa sakit.Diduga bidan tidak memeriksa ibu secara fisik dan melihat apakah kontraksi yang menyebabkan rasa sakitnya.Bayi baru lahir jatuh di lantai rumah sakit
Sementara Limna menjerit dan menangis karena rasa sakit yang menyiksa selama lebih dari tiga jam, suami dan putrinya yang berusia 10 tahun mengawasinya tanpa daya.
Faktanya, tidak ada satu dokter pun yang datang untuk membantunya saat ibunya melahirkan. Akhirnya dokter wanita masuk ke ruang bersalin, namun menurut pihak keluarga, Limna diminta "diam".