Hal itu dilakukan sekurang-kurangnya 1 minggu sekali untuk berjaga-jaga kalau tiba-tiba terjadi kontraksi dan bayi siap untuk dilahirkan.
Jika tidak, maka yang terjadi adalah fakta yang sudah-sudah, yaitu di waktu ibu sudah mulai ada tanda-tanda kelahiran, hasil tes PCR baru keluar beberapa hari setelahnya.
Alhasil, bila sang ibu terkonfirmasi positif covid, maka bayi yang baru saja dilahirkan pun diperlukan pemeriksaan begitu pula para nakes yang menanganinya.
Kerepotan ternyata belum sampai di situ.
Ketika ibu atau bayi terkonfirmasi positif covid, maka tidak akan ada momen IMD (inisiasi menyusui dini).
Hal ini disebabkan karena pihak yang terkonfirmasi positif harus segera diisolasi.
Di hari pertama sang bayi berada di dunia harus terpisah dari ibundanya.
Kondisi ini tentu menambah kesulitan tersendiri untuk sang bayi mendapatkan ASI.
Pihak keluarga harus berjuang mengantarkan ASI dari ibu ke bayi dengan kejar-kejaran waktu agar tidak basi.
Itu pun kalau masih bisa menyusui, sebab pemilik akun @febidr pun bercerita bahwa dirinya dan bayi sama-sama terkonfirmasi positif harus mengandalkan donor ASI.
Sang ibu harus terpisah dari anak dan suami selama 4 minggu lamanya.