Jenazahnya tetap terbungkus rapat dengan plastik sampai dibawa ke lokasi kremasi, menurut laporan The Daily Star.
Nagu mengungkapkan bahwa keluarga percaya saja dengan identifikasi pihak rumah sakit, yang mana keluarga tidak bisa melihat mayat lebih dekat seperti biasanya.
"Percaya, kami pergi ke kamar mayat di mana kami diberi tubuh wanita,” jelas Nagu.
"Karena kami tidak dapat memverifikasi mayatnya, kami membawanya pulang dan melakukan ritual," ujarnya.
Namun, ternyata mayat yang keluarganya kremasi bukanlah Girijamma, kata Nagu, "kami tidak tahu siapa yang kami kremasi".
Beberapa hari kemudian, Girijamma kembali ke desa Christianpe pada Rabu (19/5/2021) tak lama sebelum anggota keluarga melakukan upacara Shraddha untuk kerabat yang telah meninggal.
Rumah sakit telah menawarkan 3.000 Rupee (sekitar Rp 585.000) untuk transportasi dia pulang, tapi wanita tua itu memilih untuk berjalan kaki sepanjang jalan.
Sesampainya di rumah ia langsung mengeluh kepada keluarganya karena tidak ada yang datang menjemput.
Keluarganya menanggapi dengan sangat kaget.
Namun, tak lama setelah itu keluarga Girijamma benar-benar mendapatkan kabar duka.