Ia hanya ditunjuk menjadi ikon dalam acara berskala nasional
Terlebih Nagita Slavina memiliki kekuatan massa melalui jumlah pengikut setianya.
Pernyataan ini tentu saja tidak terbantahkan.
Raffi dan Nagita sejauh ini sering menjadiinfluencerandalan untuk kampanye program pemerintah, seperti halnya vaksin Covid-19
Baca Juga: Menurut Studi, Orang yang Selamat dari COVID-19 Mungkin hanya Membutuhkan Satu Dosis Vaksin
Arie Kriting khawatir pemilihan Nagita Slavina menjadi ikon PON XX Papua akan menimbulkan Cultural Appropriation.
Ia menyatakan bahwa tidak sedikit sosok wanita Papua yang juga pantas untuk menjadi duta atau ikon.
"Pilihannya ada banyak kok, Nowela, Lisa Rumbewas, Putri Nere, Monalisa Sembor, dan masih banyak lagi lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu," tulis Arie pada unggahan Instagramnya (3/6/2021)
Unggahan Arie Kriting yang mengritik penunjukkan Nagita Slavina menjadi duta/ ikon PON XX Papua
Sementara itu Olvah menyanggah bahwa Raffi dan Nagita justru berjasa untuk melakukan sosialisasi PON XX Papua ini.
Hal itu disebabkan karena tidak ada putra/putri asal Papua yang sudah seterkenal Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.
"Terus Masalahnya Dimana?" pungkas Olvah melalui Instagram story.