Kondisi mabuk membuat si pegawai tak sadar saat menghitung total harga pesanan pengunjung di malam itu.
Dari peristiwa ini, Teguh mengatakan bahwa tidak ada niatan dari pengelola untuk memperoleh keuntungan besar atau menipu pengunjung.
"Ini SDM-nya enggak bagus. Ini harus orang jeli dan matematikanya jangan amburadul kayak begini," ujar pria yang juga menaungi paguyuban pedagang di Puncak Bogor ini.
Soal kemungkinan sanksi yang diberikan, Teguh mengatakan belum mengetahui apakah pengelola kedai bakal disanksi atau tidak.
"Kata polisi belum mendapat laporan, kalau ada itu masuknya pemerasan. Kalau sanksi nanti saya yang ngurus dan akan membuat standarisasi harga makanan di Puncak," ucapnya.
Agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, pihaknya bakal bekerja sama dengan camat, desa, polisi, TNI untuk membina pedagang yang ada di jalur Puncak.
"Makanya nanti pedagang kita buat pelatihan, penataan tempat juga. Supaya termanage dengan baik. Harapannya ke wisatawan ya sesuai kan saja kalau ke puncak, ikuti aturan juga," paparnya.