Intisari-Online.com - Belakangan ini tengah heboh perbincangan tentang harga pecel lele di Yogyakarta.
Hal itu bermula dari viralnya video yang diunggah seorang netizen yang berisi keluhannya tentang harga pecel lele yang baru dibelinya di kawasan wisata Yogyakarta.
Video itu pertama kali diunggah oleh akun @aulroket di Tiktok.
Menurutnya, harga 1 porsinya pecel lele di tempat itu sangat mahal.
Dia mengatakan bahwa harga pecel lele dibanderol sampai Rp 37 ribu.
Rinciannya adalah: Rp 20 ribu untuk seporsi lele, Rp 7 ribu nasi putih, serta Rp 10 ribu untuk lalapan di sebuah warung lesehan.
"Gua nggak mau nyebut lah, pokoknya di deretan ini, kenapa kapitalis banget, hallo?
"Jadi, buat kalian, viewer gue orang Yogya, coba kasih tau, kenapa makan di daerah sini tuh harganya suka tak sesuai," ujarnya dalam video viral tersebut.
Terkait keluhan tentang harga pecel lele di Yogyakarta, pemerintah Kota Yogyakarta telah menutup sementara sejumlah warung makan pecel lele di Jalan Perwakilan, Kota Yogyakarta.
Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat meninjau kawasan Malioboro, Sabtu (29/5/2021).
"Kita berikan layanan terbaik bagi wisatawan, hari ini kita menutup 3 warung pecel lele.
"Kita panggil, karena ada indikasi mereka menjual dengan harga yang sama, cara penjualan yang sama, dan mbaknya (konsumen) yang mengunggah menyebut di situ," ujar Heroe Poerwadi.
Menurutnya, usai penutupan sementara tersebut, pemanggilan terhadap ketiga pemilik warung akan dilakukan.
"Kita konfirmasi lagi, hari ini kita minta ditutup sementara, Senin kita tindak lanjut," katanya.
Rupanya, sanki berat bisa dijatuhkan terhadap para pedagang di Malioboro yang melanggara aturan.
Heroe menjelaskan, bahwa antara para pengusaha kawasan Malioboro dan Pemkot sudah ada kesepakatan mengenai sanksi apabila melakukan pelanggaran tertentu.
Sanksi berat yang dimaksud termasuk penutupan selamanya terhadap warung yang melanggar aturan.
"Sanksi berat tutup selamanya.
"Sudah 4 tahun (sanksi berlaku), sudah kesepakatan kita semua kalau ada yang melanggar sehingga membuat Malioboro tidak baik," ucap Heroe.
Selain menutup sementara sejumlah warung pecel lele yang diduga melanggar aturan, Heroe juga menyampaikan bahwa terkait kasus harga pecel lele yang viral, telah dilakukan survei harga di beberapa pedagang makanan yang ada di sekitar Malioboro.
Dalam survei telah dilakukan, hasilnya menunjukkan bahwa harga pecel lele di kawasan tersebut antara Rp 15.000- Rp 18.000.
Sedangkan di luar Malioboro, dijual dengan harga Rp 20.000- Rp 30.000.
"Ada perbedaan harga sepanjang Malioboro dan di luar di Malioboro. Ini memberikan informasi yang jelas, supaya tidak ada lagi yang terjebak seolah-olah ada membeli pecel lele komplet, ternyata hanya bagian saja," kata dia.
Sementara itu, sebelumnya diungkapkan oleh Ketua Forum Komunikasi dan Koordinasi Perwakilan (FKKP) Adi Kusuma PS bahwa pedagang yang menjual harga pecel lele viral merupakan pedagang baru, dan bukan pedagang di kawasan Malioboro melainkan di Jalan Perwakilan.
Baca Juga: 3 Mitos dan Arti Mimpi Kedutan di Mata Bagian Alis Kiri Menurut Primbon Jawa, Siap-siap Dapet Jodoh!
"Perihal video viral yang menyangkut PKL pecel lele yang ada di perwakilan (jalan), kami menyatakan bahwa memang sudah kami temukan oknum PKL tersebut,
"tetapi saya nyatakan oknum tersebut belum masuk dalam paguyuban kami, karena oknum tersebut ternyata adalah pemilik baru dari pemilik lama yang baru dialihkan," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima Tribun Jogja, Kamis (27/5/2021).
Menurut Adi, pedagang tersebut baru berjualan di Jalan Perwakilan sekira 2 bulan.
Pedagang tersebut membeli lapak dari pedagang sebelumnya yang tidak mampu mengelola usahanya karena Pandemi Covid-19.
(*)