Suar.ID -Anda pasti tak asing dengan sosok wanita bernama Pipik Dian Irawati ini?
Ya, sosok yangbiasa dikenal Umi Pipik ini memang kerap menjadi sorotan publik.
Terlebih setelah sang suami Ustaz Jefri Al Buchori meninggal dunia.
Kendati demikian, peristiwa ini rupanya bukan menjadi titik balik kehidupannya.
Untuk diketahui, Ustaz Jefri Al Buchori ini meninggal dunia pada 26 April 2013 silam akibat kecelakaan tunggal.
Lalu sebenarnya peristiwa apa yang akhirnya menjadi titik balik hidup Umi Pipik ini?
Melalui video yang diunggah di kanal YouTube Venna Melinda Channel pada Senin (26/4), Umi Pipik menceritakan peristiwa yang akhirnya menjadi titik balik hidupnya.
Ia mengungkapkan kalau titik balik hidupnya ii adalah ketika mengalami musibah kebakaran rumah pada tahun 2014 silam.
"Titik balik saya sampai saya seperti ini ya sejak kebakaran rumah," ujar Umi Pipik.
Padahal sebelumnya, tak lama setelah Uje, sapaan Ustaz Jefri Al Buchori ini meninggal, ayah kandung Umi Pipik ini juga ikut berpulang.
Kendati demikian, Umi Pipil ini sadar betul kalau setiap makhluk hidup ininantinya pasti akan menemui ajalnya masing-masing.
"Kalo kepergian makhluk, maksudnya almarhum (Uje) meninggal, gak lama ayah saya meninggal, selang waktunya cepat sekali."
"Saat itu saya syok juga. Cuma akhirnya saya pikir semua makhluk nantinya akan kembali," ungkapnya.
Karena itulah, kehilangan sosok suami dan seorang ayah memanglah terasa sangat berbeda dengan kehilangan tempat tinggal.
Ia bahkan mengaku kala rumahnya habis dibabat si jago merah ini dirinya hampir ingin menyerah.
"Cuma ya begitu kebakaran rumah itu yang membuat saya akhirnya, ini manusiawinya kalo ada bendera saya udah dadah-dadah di kameranya Allah," tuturnya.
"'Ya Allah udah deh saya merasa gak kuat', udah gak sanggup apa lagi, gitu," imbuh Umi Pipik.
Pasalnya, ketika itu Umi Pipik ini tak punya tempat lain untuk berlindung bersama anak-anaknya.
Baca Juga: Tafsir Mimpi Mencari Kutu Rambut Menurut Primbon, Benarkah Pertanda Buruk?
"Saat itu bener-bener kehilangan tempat yang buat kita tidur, ibadah sama anak-anak, dan bercengkrama sama anak-anak."
"Saat itu sampe yang, 'Ya Allah, harus tinggal di mana nih?', pikirannya hanya itu aja. 'Saya bawa ke mana anak-anak saya?', cuma rumah satu-satunya," lanjutnya.