"Kebetulan papa saya berkecimpung di restoran dan itu restoran papa saya. Walaupun punya papa, saya tetap harus ngepel sampeai jadi kasir. Kemudian saya berhenti karena banyak kegiatan syuting setelah itu," imbuhnya.
Namun, nasibnya berubah saat bertemu dengan Jay Subiakto.
"Saya waktu itu masih SD, kebetulan lagi jalan-jalan di Sabang, lalu ketemu Jay Subiakto pas saya lagi di toko kaset," katanya.
"Dia deketin saya, awalnya agak takut, sampai barang belanjaan saya pada jatuh. Dia nanya mau enggak foto untuk majalah? Saya takut karena Jay gondrong," kenangnya.
Namun, karena tertarik dengan tawaran tersebut, Tamara akhirnya memberitahukan hal tersebut kepada ibunya.
"Kemudian saya tanya mama, dibolehkan. Setelah itu saya sekolah di Australia, modeling, sinetron, dan film, pernah jadi ikon sabun juga," sambungnya.
Saat itu, Tamara pun memiliki semangat yang tinggi untuk mewujudkan mimpi-mimpinya.
"Saya ingin terus berkarier dan berkarya, kalaupun ada peran menantang pasti akan saya terima," pungkasnya.