Erni juga sempat menceritakan kisahnya saat mencoba menjadi pemulung.
Awalnya ia hanya mendapatkan pendapatan Rp 2 ribu hingga Rp 5 ribu karena tak mengerti cara menjadi pemulung.
Namun, setelah belajar ia pun mendapatkan uang mulai dari RP 30 ribu hingga Rp 50 ribu per hari.
Penghasilan yang didapatnya ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena uang pensiunan sang suami yang cuma Rp 2 juta per bulan ini habis.
Uang pensiunan ini habis untuk membayar utang pinjaman modal ke bank dan tersisa Rp 200 ribu.
"Pensiunan dari suami ya dapat, cuma kan anak saya banyak. Pertama mereka kerja tapi karena gak berhasil pindah jadi pedagang."
"Jadi saya harus pinjem ke bank, karena belum berhasil juga, setiap tahun saya mengajukan lagi, harus dibagi-bagi," katanya.
Erni pun kini tinggal bersama 3 orang anak, seorang cucu dan menantu di rumahnya yang sedang direnovasi.
Sedangkan anak-anak yang lain sudah ditinggal di rumahnya masing-masing.