Meskipun mereka tidak memiliki garis keturunan yang sama, mereka selalu menganggapnya sebagai putri kandung dan membesarkannya sebagai seorang anak.
Setelah pengantin wanita yang kebingungan menyaksikan ekspresi gelisah "ibu mertua", dia pun diberitahu kisah sebenarnya oleh "ibu mertuanya".
Ketika dia tahu bahwa wanita ini bukan "ibu mertua" tetapi ibunya sendiri, dia juga menangis.
Jadi dalam sekejap, pernikahan itu tiba-tiba berubah menjadi reuni antara ibu dan anak itu.
Meski senang bisa bertemu putrinya setelah bertahun-tahun berpisah, sang ibu tidak lupa meyakinkan semua orang dengan mengungkap latar belakang putranya.
Sebenarnya pengantin pria bukanlah saudara pria atau saudara pria pengantin wanita.
Mempelai pria ternyata juga anak angkat dari ibunya setelah kehilangan anaknya.
Semua juga lega karena tidak harus menyaksikan perpisahan yang menyakitkan.
Semua orang dengan senang hati mengirim ucapan selamat kepada pengantin baru, dan pada saat yang sama tidak lupa mengucapkan selamat kepada pengantin wanita karena telah menemukan asalnya kembali.