Ya keputusannya memang mesti cerai dan berani ambil sikap, ini masalah waktu saja, karena bertahan atau pisah ya anak tetap korban, karena bila bertahan pun suasana rumah dan hubungannya sudah tidak sehat.
Apa mereka pikir KD juga tidak sakit atas perceraian itu dan kehilangan hak asuh anak-anak?
Perceraian itu menyakitkan untuk semua yang ada di dalamnya.
Aurel ini juga sama, keras hati banget, merasa terzalimi sepanjang masa.
Gesturnya kepada ibu yang melahirkannya seperti sedang menghadapi musuh.
Memuja Ashanty tanpa berpikir bahwa Ashanty memang datang pada saat yang tepat.
Bukan yang menyulapnya dari itik buruk rupa jadi angsa cantik, tapi karena Tuhan mengirim Ashanty untuk menemani masanya bertumbuh.
Ya kalau sebagai ibu tiri dia baik, itu sudah seharusnya, karena Ashanty memutuskan menikah dengan Anang, tentu sudah paket lengkap dengan anak-anak Anang.
Aurel ini perempuan, tapi sama sekali tidak ingat dan menghargai ibu yang melahirkannya bertaruh nyawa, saya sih lebih gemes karena ini.
Orang kalau keras hati dan tidak memaknai hidup memang susah move on, narasinya terzalimi melulu."