"Permainan Dadang Subur berkembang pada babak kedua. Namun, Dadang Subur kembali melakukan blunder pada pertengahan babak kedua," kata Susanto Megaranto.
Pada jeda babak kedua, pertandingan Dadang Subur vs Irene Sukandar disaksikan oleh lebih dari 900.000 penonton.
"Dilihat dari dua babak ini, Dadang Subur terlihat tipikal pemain yang mengandalkan possesion atau menyerang lawan secara perlahan," kata Susanto Megaranto.
"Di sisi lain, Irene Sukandar adalah tipikal pemain yang agresif," ujar Susanto menambahkan.
Pada babak ketiga, Irene Sukandar kembali menggunakan bidak putih, sementara Dadang Subur atau Dewa Kipas mendapatkan hitam.Irene Sukandar membuka dengan memindahkan pion ke-D4. Di sisi lain, sementara Dadang Subur ke-D5 dilanjutkan dengan memindahkan kuda ke-C8.
Ini adalah ketiga kalinya Dadang Subur langsung memindahkan kuda pada awal permainan. Pertukaran pion kemudian terjadi setelah pertandingan berjalan sekitar dua menit.
"Ini menarik karena Dadang Subur sekarang lebih aktif dengan memainkan perwiranya," kata Susanto Megaranto.
Irene Sukandar mengancam benteng dan menteri Dadang Subur sekaligus ketika memindahkan kuda ke-D7.
Irene Sukandar kemudian kembali mengancam ratu Dadang Subur di D6 ketika memindahkan ratunya ke E5.Dadang Subur pada akhirnya menyerah sehingga Irene Sukandar dinyatakan sebagai pemenang dengan skor 3-0.
"Dadang kembali melakukan blunder," kata Susanto Megaranto.