Menurut data terakhir per Januari 2021, tingkat inflasi Venezuela mencapai 2,665%.
Bank sentral Venezuela memutuskan untuk mengeluarkan uang kertas dengan denominasi tertinggi 1 juta bolivar.
Bank sentral juga mengeluarkan RUU baru yang melengkapi dan mengoptimalkan denominasi mata uang yang ada untuk memenuhi kebutuhan ekonomi nasional.
Selain uang kertas 1 juta bolivar, ada 500.000 dan 200.000 bolivar juga diterbitkan.
Saat ini nilai uang kertas 1 juta bolivar setara dengan Rp59 ribu, akibat hiperinflasi yang berlangsung selama bertahun-tahun.
Serta erosi nilai bolivar yang menyebabkan rakyat Venezuela menggunakan uang kertas USD untuk teransaksi harian.
Hiperinflasi membawa dampak yang sangat serius, bagi kehidupan masyarakat di Venezuela.
Namun, berkat kebijakan subsidi negara, tempat ini memiliki bahan bakar termurah seperti gas, termurah di dunia bahkan nyaris gratis.
Harga bensin di Venezuela juga sekitar 0,01 dollar AS/liter atau sekitar Rp143 rupiah.
Akan tetapi harga kebutuhan pokok juga sangat mahal, misalnya 1 kg tomat di Venezuela dihargai dengan 5 juta bolivar.
Kemudian sekantong popok memiliki harga mencapai 8 juta bolivar dan seekor ayam berharga mencapai 15 juta bolivar.