Follow Us

Dikenal Sebagai Surganya Bidadari, Gadis Muda Venezuela Terpaksa Layani Pria Hidung Belang dengan Tarif Rp 14 Ribu

Rahma Imanina Hasfi - Minggu, 21 Maret 2021 | 09:00
Kisah Miris Para Pengungsi Venezuela, Jual Harta Benda Hingga Rambut dengan Harga yang Tak Seberapa Untuk Bertahan Hidup
Daily Mirror/Rowan Griffiths

Kisah Miris Para Pengungsi Venezuela, Jual Harta Benda Hingga Rambut dengan Harga yang Tak Seberapa Untuk Bertahan Hidup

Wabah Covid-19 memperburuk keadaan. Para imigran dari Venezuela tak bisa menyusup ke negara tetangga untuk menjajakan diri.

“Saya telah mendengar banyak cerita tentang wanita di jalan setapak ini,” kata Luisa.

“Penyelundup, pedagang manusia, dan kelompok bersenjata mengenakan biaya sekitar $ 2,50 (£ 1,95) sehingga Anda dapat melintasi perbatasan. Ini bukan penyeberangan legal dan juga tidak aman. Tidak ada jaminan Anda akan berhasil keluar dari sana, terutama jika Anda seorang wanita, ”katanya.

“Pria berpikir bahwa karena Anda sendirian dengan anak-anak, wanita pasti menjual diri mereka sendiri. Saya memiliki beberapa proposisi untuk dijual kepada diri saya sendiri untuk memberi makan anak-anak saya. Sangat sulit untuk menolak karena saya membutuhkan pekerjaan ” tambah Vargas, wanita lainnya.

Sementara itu, mantan PSK Venezuela yang saat ini menjadi aktivis perempuan mengatakan, pengungsi Venezuela dari Bogotá ke Lima yang dipaksa menjadi pekerja seks untuk bertahan hidup tidak memiliki pilihan selain terus bekerja selama pandemi virus korona.

Dua tahun lalu, di sebuah kedai kopi di Machala, pada puncak krisis pengungsi, Bravo mengatakan banyak Gadis Muda yang menawarkan seks seharga $ 9, atau sekitar Rp 130 ribu sekali kencan.

Bahkan ada gadis Venezuela yang di Ekuador terpaksa melayani pria hidung belang dengan bayaran $ 2 atau sekitar Rp 28 ribu.

Baca Juga: Merantau ke Tanah Orang Malah Terjerumus jadi PSK, Cerita Gadis 18 Tahun Beri Layanan Kencan Singkat di Kontrakan Sempit: 1 Kamar Dipakai Gantian

"Saya tahu banyak orang Venezuela yang melayani klien di Ekuador selatan hanya dengan $ 2 di bawah pandemi untuk bertahan hidup." katanya.

Bahkan ada keluarga di Kukuta menjual putrinya yang masih berusia 12 tahun ke pria hidung belang dengan tarif $ 1 atau sekitar Rp 14 ribu.

Mereka putus asa karena kekurangan makanan dan kesehatan.

“Keluarga di sini menjual putri mereka ke dalam pekerja seks semuda 12 tahun dan hanya dengan satu dolar sekarang di Cúcuta," katanya.

Editor : Suar

Baca Lainnya

Latest