Dikutip dariKorea Times, berdasarkan keterangan Kantor Polisi Bundang, dalam surat itu Ja Yeon mengatakan dirinya dipukul, dipaksa untuk mengantarkan minuman keras, menemani tokoh-tokoh penting dalam pertandingan golf dan dipaksa berhubungan seks dengan beberapa sutradara program tv, CEO, dan petinggi media.
Lebih dari 40 petugas polisi memeriksa kasus ini selama empat bulan dan kantor kejaksaan juga menugaskan tim investigasi khusus untuk kasus ini.
Namun tak satu pun dari nama yang disebut oleh Jang Ja Yeon dinyatakan bersalah karena pengadilan memutuskan bahwa tuduhan itu kurang bukti.
Daftar nama yang disebutkan oleh Jang Ja Yeon dalam suratnya tidak hanya mengungkapkan nama tetapi juga menggambarkan apa yang dia alami sebagai aktris pendatang baru di industri hiburan.
Dia dipaksa untuk melayani hiburan seksual untuk produser film dan drama, petinggi perusahaan pers dan banyak lagi.
Dia terancam tidak mendapatkan dukungan finansial dari sponsor jika dia menolak.
Penyelidikan kasus ini sempat ditutup namun akhirnya investigasi dibuka ulang oleh kepolisian.
Senin (18/3/2019), Dispatch merilis foto dari rekaman CCTV saat-saat terakhir Jang Ja Yeon masih hidup.
Foto dari rekaman CCTV itu kemudian diterjemahkan oleh Koreaboo.
Tanggal 28 Februari 2009, Jang Ja Yeon terlihat berdiri di depan lift di gedung kawasan Songpa-gu.
Pukul 05.13 PM ia terlihat masuk ke lif kemudian menuju ke lantai 7.