Follow Us

GM Irene Kharisma Sukandar Tak Sudi Disebut Mata Duitan Meski sempat Minta Deddy Corbuzier untuk Sponsori Pertandingannya Melawan Dewa Kipas

Adrie Saputra - Sabtu, 20 Maret 2021 | 13:30
GM Irene (kiri) dan Dadang Subur alias Dewa Kipas (kanan)

GM Irene (kiri) dan Dadang Subur alias Dewa Kipas (kanan)

Mengenai hal tersebut, pada hari yang sama, Irene Sukandar segera memberikan penjelasan lebih lanjut via kanal YouTube pribadinya.

Menurut Irene Sukandar, ujaran terkait bayaran dalam podcast bersama Deddy Corbuzier justru menjelaskan statusnya sebagai seorang pecatur profesional.

"Catur adalah profesi saya."

"Saya menginginkan adanya apresiasi."

Baca Juga: Atlet Indonesia Diperlakukan Tidak Adil oleh BWF, Bos Badminton England Ungkap Kekhawatirannya Terhadap Bulu Tangkis Inggris

"Misal penyanyi profesional jika diminta menyanyi di suatu tempat, pasti akan meminta hadiah atau bayaran, begitu juga pecatur profesional, itu di satu ranah yang sama," kata Irene Sukandar.Irene Sukandar lantas mengambil gelaran Indonesia Open Chess 2013 sebagai jalan penjelasan.

Menurut Irene, lumrah bagi seorang pecatur, apalagi dengan titel Grand Master untuk mendapatkan insentif yang layak.

Keberadaan pecatur bertitel Grand Master secara langsung akan mendongkrak prestise sebuah ajang.

Gengsi ajang catur internasional, Indonesia Open Chess 2013, juga terangkat berkat kehadiran nama-nama besar Grand Master dunia semodel Nigel Short (Inggris), Aleksandr Moiseenko (Ukraina), Hoang Thanh Trang (Hongaria), serta Antoaneta Stefanova (Bulgaria), yang tentu tidak datang secara gratisan.Fakta tersebut justru menjadi bukti bahwa catur bisa menghidupi.

Irene yang mengaku butuh berjuang selama 9 tahun demi mendapat titel Grand Master, berkata bahwa berkarier di dunia catur menjanjikan prospek yang cerah.

Ia mantap menepis anggapan yang menyebut bahwa catur tidak menghasilkan.

"Catur sebenarnya cukup menjanjikan."

Source : Kompas.com

Editor : Suar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular