Suar.ID -Belum lama ini sebuah unggahan menjadi viral di media sosial.
Dalam unggahan ini memperlihatkan sebuah foto belasan nasi kotak hasil donasi yang dibuang begitu saja di tempat sampah.
Foto tersebut diunggah di oleh sebuah akun Facebook Intan Kusuma Dewi pada Minggu (14/3/2021).
Pada unggahan ini, akun tersebutmenarasikan kalau ia sempat berkeliling membagikan nasi sedekah ke berbagai tempat.
Kemudian, sesampainya di tempat tukang ojek ia pun menanyakan sudah makan atau belum.
Namun bukannya menerima, tapi tukang ojek ini malah menanyakan lauk dari nasi sedekah yang akan dibagikan.
Mendengar hal ini, sang pengunggah pun memilih pergi dan memberikan nasi sedekah itu ke orang yang lebih membutuhkan.
Unggahan ini pun mendapat berbagai komen dari netizen.
Banyak diantara mereka yang marah dengan kelakuan tukang ojek ini.
"Mubazir.pdhl kita jg mau sedekah aj mesti irit2 biar bs berbagi sm orng lain," komen akun Nurcahyani Cahyani.
"Astaghfirullahaladziim... Kok tega ya buang2 makanan kayak gitu," lanjut akun Nuning Suma.
"Sombong bangat buang buang Nasi gitu," tulis akun Lisa Petrovic.
Konfirmasi pengunggah
Dilansir Kompas.com, Intan mengatakan kalau tangkap layar pesan ini ia dapatkan lewat media sosial.
"Mungkin salahnya saya itu, kebetulan lewat di timeline jadi saya ambil buat warning teman-teman Sedekah Jumat, agar menekankan assesment," katanya.
Ia pun mengaku kalau hanya ingin mengingatkan agar pemberian sedekah sebisa mungkin tepat sasaran.
Selanjutnya, ia juga menceritakan kalau alasan mengunggah pesan ini karena pengalaman pribadi selama terlibat dalam kegiatan sosial.
Intan dan suaminya ini terlibat dalam kegiatan sosial melalui Permata Ekselensia Cyber School di Kabupaten Bekasi.
"Kebetulan saya ada beberapa anak asuh dan karena saya dan suami berprofesi jadi guru jadi mereka saya Home Schooling-kan.
"Di antara program itu ada Socialperneur di mana mereka sedari kecil sudah merasakan dunia Relawan kemanusiaan," kata dia.
Karena pernah terlibat dlaam gerakan sosial, Intan pun beberapa kali bekerja sama dengan donatir atau funder profesional.
Ia pun diajaakan untuk melakukan assessment atau penmilaian di suatu wilayah sebelum memberi bantuan.
Hal ini karena ia sendiri sempat mengalami sendiri saat memberikan bantuan untuk korban banjir karena tanggul Karawang-Bekasi jebol.
"Karena kami suka terjun langsung ke daerah bencana, beberapa kali Banjir Bekasi turun langsung, kami lihat fenomena yang dapat jatah nasi menumpuk.
"Sementara daerah yang tidak tersentuh, tidak ada pembagian," ujar dia.