Terlebih, keluarganya dianggap sebagai keluarga yang nyaris sempurna dan seolah tak ada celah untuk perselingkuhan.
Psikolog dari biro Konsultan Motekar, Dewi Rahyanti, seperti dilansir Grid.id mengatakan, dalam sebuah pernikahan sebenarnya terjadi beberapa periode pernikahan.
Masing-masing periode itu, tambahnya, memerlukan proses adaptasi dari kedua pihak.
Rara, panggilan psikolog senior dari kota Bandung ini menambahkan jika masing-masing pihak tidak bisa mengendalikan emosi diri sendiri tanpa mengedepankan cara berpikir maka pasangan ini akan dihadapkan pada perselisihan.
Ujung-ujungnya, jika sudah mementingkan ego masing-masing pihak maka akibat terburuknya adalah terjadi perceraian.
Periode awal pernikahan adalah ketika pernikahan memasuki usia 5 tahun pertama yang menjadi periode pengenalan dan penyesuaian diri.
Periode ini rentan percekcokan, rentan mengeluh masing-masing pasangan, dan rentan godaan.
Godaan ini bisa bermacam-macam salah satunya adalah godaan lawan jenis.
Rara menyarankan, dalam usia pernikahan di bawah 5 tahun harus ada rasa kebersamaan, bukan mementikan emosi diri.