Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Cacing Raksasa Kuno Ini Bisa Tumbuh hingga 3 Meter, Hidup untuk Meneror Dasar Laut dengan Membuat Jebakan Maut Tersembunyi

Muflika Nur Fuaddah - Jumat, 05 Maret 2021 | 20:03
Cacing raksasa meneror dasar laut kuno
Daily Mail

Cacing raksasa meneror dasar laut kuno

Mereka menyeret makhluk yang terperangkap itu ke sarang bawah tanah untuk dimakan.

"Teror dari bawah" ini dengan ganas menangkap dan menusuk mangsanya dengan penjepit tajam - terkadang mengirisnya menjadi dua - kemudian menyuntikkan racun untuk membuat mangsa lebih mudah dicerna, menurut Smithsonian Ocean.

Para peneliti memeriksa 319 jejak terowongan fosil di timur laut Taiwan.

Baca Juga: Masih Single di Usai yang Hampir Kepala 4, Tak Sedikit Orang yang Berharap Luna Maya Bisa Segera Menikah, Mantan Ariel NOAH ini Pun Blak-blakan Ungkap Rela Menikah di KUA, Namun dengan Syarat Tak Main-main ini: Nggak Perlu Pesta Gimana, Cuma Ada Kelu

Dari jejak-jejak ini, mereka merekonstruksi liang panjang dan sempit yang menyerupai yang dibuat oleh cacing Bobbit modern bertubuh panjang.

Dan detail yang terawetkan di batu mengisyaratkan bagaimana cacing predator kuno menggunakan sarangnya.

"Kami berhipotesis bahwa sekitar 20 juta tahun yang lalu, di perbatasan tenggara benua Eurasia, cacing Bobbit kuno berkoloni di dasar laut menunggu penyergapan untuk makanan yang lewat," penulis penelitian melaporkan.

Cacing "meledak" dari liangnya saat mangsanya mendekat, "meraih dan menyeret mangsanya ke dalam sedimen.

Baca Juga: Padahal Masih Anget-angetnya jadi Pengantin Baru, Seorang Istri Dianiaya dan Diancam Disiram Air Keras Gara-gara Lupa Pakai Jilbab saat Ada Tamu

Di bawah dasar laut, mangsa yang putus asa itu kabur untuk melarikan diri, menyebabkan gangguan lebih lanjut dari sedimen di sekitar lubang liang," tulis para ilmuwan.

Saat cacing purba mundur lebih dalam ke terowongan mereka dengan mangsanya yang meronta-ronta, pergulatan itu mengguncang sedimen, membentuk "struktur runtuh mirip bulu" yang terawetkan dalam jejak fosil.

Para peneliti juga mendeteksi kantong kaya besi di daerah yang terganggu di dekat puncak terowongan.

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x