Follow Us

Tak Kenal Kata Miskin, Beginilah Para Crazy Rich Indonesia yang Melonjak 67 Persen di Pandemi Ini, Kebanyakan Jajan Properti

Maymunah Nasution - Jumat, 05 Maret 2021 | 17:28
Potret Delta Hesti, wanita yang sempat mengamen hingga jadi loper koran sebelum jadi 'Crazy Rich Surabaya'.
Tribun Style

Potret Delta Hesti, wanita yang sempat mengamen hingga jadi loper koran sebelum jadi 'Crazy Rich Surabaya'.

Intisari-online.com - Era pandemi ini, sosok yang mampu bangkit adalah para crazy rich.

Crazy rich atau orang-orang superkaya dalam kategori Ultra High Net Worth Individual memang selalu menarik untuk dibahas.

Kenapa kita harus tertarik pada mereka?

Sebab, para miliarder yang jumlahnya cuma 1 persen dari total populasi global ini punya peran sentral dalam menentukan kondisi dan kinerja pasar.

Baca Juga: Pamer Sudah Dapat Vaksin Covid-19 Duluan, Crazy Rich Helena Lim Langsung Kena Damprat Netizen: Padahal Nakes Aja Belum Semua Divaksin!

Seperti dikatakan Global Head of Reserach Knight Frank Liam Bailey, jika pemangku kebijakan dan investor memiliki wawasan yang kurang tentang perilaku mereka, berisiko menyebabkan kesalahan serius dalam membaca tren ekonomi.

"Bagaimana peruntungan kalangan miliarder berubah, di mana mereka menghabiskan waktu, apa yang mereka investasikan, dan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya, penting untuk diketahui," kata Liam.

Tidak sembarang orang bisa mengaku-ngaku sebagai miliarder atau masuk kasta UHNWI.

Mereka, dalam kategori yang ditetapkan oleh Knight Frank Global, setidaknya harus memiliki harta kekayaan minimal sejumlah 30 juta dollar AS.

Baca Juga: Dicap Juri Tersadis, Sekalinya Puji Peserta Indonesian Idol Berjuluk Crazy Rich Ini, Anang Hermansyah Justru Dituduh Punya Tujuan Lain

Jika dikonversikan ke rupiah, miliarder elite ini mengantongi aset sekitar Rp 430 miliar, baik dalam bentuk tangible asset maupun intangible asset.

Asia diproyeksikan menunjukkan pertumbuhan UHNWI tercepat selama lima tahun ke depan dalam periode 2020-2025, dengan angka 39 persen dibandingkan pertumbuhan rata-rata global 27 persen.

Source : Kompas.com

Editor : Suar

Baca Lainnya

Latest