Sudah Mati Masih Dihukum Gantung, Pelaku Pembunuhan Tewas saat Akan Diseret ke Tiang Gantung Usai Menyaksikan Hal Ini
Suar.ID -Terpidana mati pelaku pembunuhan tewas mendadak saat akan dieksekusi.
Wanita yang membunuh suaminya ini meninggal dunia saat menunggu namanya dipanggil untuk menghadapi eksekusi.
Namun, pengadilan tetap perintahkan agar tubuh wanita tersebut digantung meski ia telah dinyatakan meninggal.
Melansir dari Independent, Kamis (25/2/2021), seorang wanita Iran meninggal karena serangan jantung saat menunggu diliran untuk dieksekusi hukuman gantung.
Wanita itu disebutkan bernama Zahra Ismaili, dan menjadi bahan tontonan orang-orang termasuk ibu mertuanya, meskipun ia telah meninggal sebelumnya.
Peristiwa itu terjadi di Penjara Rajai Shahr, sebelah barat ibukota Teheran, Iran pada Rabu (17/2/2021).
Ibu dua anak ini telah dijatuhi dengan hukuman gantung karena membunuh suaminya.
Laporan The Time menyebut, suami wanita tersebut merupakan pejabat senior di Kementerian Intelijen Iran.
Zahra diduga mendadak meninggal karena serangan jantung ketika diminta untuk menyaksikan 16 pria digantung di depannya.
Hal itu disampaikan oleh pengacaranya, Omid Moradi, yang dibagikan oleh surat kabar Inggris dan Iran Human Rights Monitor (HRM).
"(Detak) jantung Zahra berhenti dan dia meninggal sebelum dia dibawa ke tiang gantungan," tulis Moradi.
Omid Moradi mengklaim bahwa suami Zahra diduga melakukan pelecehan terhadap dia dan putrinya.
Sehingga Zahra pada saat itu memberikan perlawanan sebagai bentuk membela diri.
Moradi menceritakan bagaimana peristiwa itu terjadi pada hari Rabu (17/2/2021) dalam sebuah posting Facebook.
Ia mengklaim bahwa tubuh Zahra tetap digantung meskipun ia telah meninggal dunia sebelumnya.
Hal itu untuk memungkinkan bagi ibu suaminya menendang kursi dari bawahnya dan tubuhnya dibiarkan tergantung.
Baca Juga: Desa Ini Dihuni oleh Ribuan Janda, Banyak Pria yang Mati secara Tragis di Tempat Ini
Menurut Pemantau Hak Asasi Manusia Iran (HRM), unggahan itu kini telah dihapus dari akun Facebook.
ia mengatakan bahwa akta kematian Zahra menyebutkan penyebab kematiannya sebagai ‘serangan jantung’.
“Mereka menggantung tubuhnya yang tak bernyawa, dan ibu korban secara pribadi menendang bangku dari bawah kakinya,”
“Sehingga dia bisa melihat mayat menantu perempuannya di tiang gantungan bahkan untuk beberapa detik,” tulisnya di Facebook, dan kini telah dihapus.
Zahra adalah satu dari tiga wanita yang dieksekusi di Iran dalam beberapa pekan terakhir di penjara Ardabil, Sanandaj dan Karaj, menurut laporan HRM Iran.
Ini membuat jumlah total wanita yang dieksekusi selama masa jabatan presiden Iran Hassan Rouhani, yang dimulai pada Agustus 2013, menjadi 114 orang. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)