Hal itu disampaikan oleh pengacaranya, Omid Moradi, yang dibagikan oleh surat kabar Inggris dan Iran Human Rights Monitor (HRM).
"(Detak) jantung Zahra berhenti dan dia meninggal sebelum dia dibawa ke tiang gantungan," tulis Moradi.
Omid Moradi mengklaim bahwa suami Zahra diduga melakukan pelecehan terhadap dia dan putrinya.
Sehingga Zahra pada saat itu memberikan perlawanan sebagai bentuk membela diri.
Moradi menceritakan bagaimana peristiwa itu terjadi pada hari Rabu (17/2/2021) dalam sebuah posting Facebook.
Ia mengklaim bahwa tubuh Zahra tetap digantung meskipun ia telah meninggal dunia sebelumnya.
Hal itu untuk memungkinkan bagi ibu suaminya menendang kursi dari bawahnya dan tubuhnya dibiarkan tergantung.
Baca Juga: Desa Ini Dihuni oleh Ribuan Janda, Banyak Pria yang Mati secara Tragis di Tempat Ini
Menurut Pemantau Hak Asasi Manusia Iran (HRM), unggahan itu kini telah dihapus dari akun Facebook.
ia mengatakan bahwa akta kematian Zahra menyebutkan penyebab kematiannya sebagai ‘serangan jantung’.
“Mereka menggantung tubuhnya yang tak bernyawa, dan ibu korban secara pribadi menendang bangku dari bawah kakinya,”