Suar.ID - Pandemi covid-19 yang melanda Indonesia memicu penambahan penduduk miskin sebesar 8,5 juta sejak setahun belakangan.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Nasional Relawan Kesehatan Indonesia (Rekan Indonesia), Adjie Rimbawan dipicu pola penanggulangan Covid-19 yang ugal-ugalan oleh pemerintah pusat.
Sehingga, lanjutnya, tidak hanya menyebabkan pukulan terparah bagi masyarakat miskin, tetapi juga mengakibatkan munculnya masyarakat miskin baru.
Rekan Indonesia mencatat sedikitnya 6,4 juta penduduk Indonesia telah kehilangan pekerjaan sampai dengan Oktober 2020.
Sementara hasil survei terbaru yang melibatkan 5.000 pencari kerja menemukan bahwa 35 persen pekerja dipecat dan 19 persen dirumahkan sementara akibat Covid-19.
"Indonesia tengah memasuki resesi," kata Adjie dalam siaran tertulis pada Jumat (26/2/2021).
Adjie mengatakan, peran komunitas sangat vital dalam penanggulangan kebencanaan, termasuk pandemi Covid-19 bagi Indonesia dengan struktur masyarakat yang kolektif.
Apalagi sampai saat ini, pemerintah Indonesia telah gagal dalam mengkomunikasikan risiko dan langkah pencegahan secara efektif.
Kata Adjie, sistem komunitas dapat membantu pemerintah dalam mengidentifikasi kebutuhan khusus dari masyarakat lokal dan kelompok-kelompok rentan.
"Kelompok rentan seperti keluarga miskin atau masyarakat yang tinggal di pemukiman kumuh ibu kota, membutuhkan dukungan khusus yang tepat sasaran," kata Adjie.