Suar.ID -Polemik harta warisan mendiang Lina Jubaedah antara Teddy Pardiyana dan anak-anak Sule masih belum berakhir.
Seperti diketahui masalah pembagian harta warisan tersebut menjadi sorotan sejak Lina Jubaedah meninggal dunia.
Rizky Febian, putra sulung Sule dengan Lina mengungkapkan bahwa dirinya ingin segera menyelesaikan masalah tersebut dengan Teddy.
Kendati demikian, beberapa waktu yang lalu kedua belah pihak sudah sempat bertemu.
Menurut Rizky Febian, pertemuannya dengan Teddy berjalan lancar.
"Kemarin memang pertemuan pertama, tetapi setidaknya dari pihak kita sudah memenuhi untuk ketemu," kata Rizky Febian.
"Dan alhamdulillah ketemu, baik-baik kok, ngobrol juga," tambahnya.
Sebagai anak tertua, Rizky Febian diharuskan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Pihak Rizky Febian dan Putri Delina buka suara terkait polemik harta warisan tersebut.
Kuasa hukum Putri dan Rizky, Bahyuni Zaili, mengatakan pernah ada pertemuan yang dihadiri Teddy Pardiyana bersama kuasa hukumnya, serta kedua kliennya, Putri Delina dan Rizky Febian pada 18 Februari 2020.
Selain itu, turut hadir kuasa hukum mendiang Lina Jubaedah, Abdurrahman.
"Jadi hal penting yang disampaikan Pak Abdurrahman itu di hadapan Teddy, pada saat perceraian sudah ada kesepakatan Sule dengan almarhum Lina," ujar Bahyuni Zaili, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Selasa (16/2/2021).
Dari kesepakatan itu, harta warisan bawaan dari Sule sebagai mantan suami Lina sebelum menikah dengan Tedy sudah diputuskan untuk diberikan kepada anak-anak Sule dan Lina.
"Satu rumah di Panyawangan dan ruko salon di Panyawangan dan itu diperuntukan buat anak-anak. Sudah ada kesepakatan dari almarhum," ujar Bahyuni.
Berdasarkan hasil kesepakatan, Bahyuni menyebut Teddy Pardiana tidak mendapatkan harta warisan bawaan Sule dan Lina.
"Sudah ada kesepatakan antara Kang Sule dengan almarhum Lina," ujarnya.
Terlepas dari polemik yang terjadi, Bahyuni bersyukur Teddy Pardiyana tidak mempermasalahkan soal kesepatakan tersebut.
Namun, lanjut Bahyuni, Tedy meminta sedikit bagian dari harta warisan Lina untuk Bintang sebesar Rp 500 juta.
"Kemudian ada juga memenuhi amanah almarhum untuk mengumrahkan enam orang," tuturnya.
Kendati demikian, Tedy belum menyerahkan keenam nama yang akan diberangkatkan umrah sesuai amanah mendiang Lina.
"Sebelum bagian Bintang dan umrah itu dipenuhi Rizky dan Putri Delina, mereka meminta aset maupun dokumen keduanya dan juga milik almarhum dikembalikan," tuturnya.
Di antara aset-aset tersebut adalah rumah dan ruko di Panyawangan, rumah kos 32 kamar, uang penjualan vila.
Termasuk uang penjualan mobil kijang, tanah-tanah di Banjaran, Ciamis, toko material Banjaran dan Majalaya, tanah di Pangalengan, usaha grosir, dan perhiasan emas.