Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tahun Baru Imlek 2021: Tahun Baru China Dan Tahun Baru Islam Sama-sama Berpatokan Pada Bulan, Tapi Kok Nggak Berbarengan?

Moh. Habib Asyhad - Jumat, 12 Februari 2021 | 13:59
Tahun Baru China (Imlek) dan Tahun Baru Islam sama-sama berpatokan pada bulan sebagai dasar perhitungannya.
tastecard news

Tahun Baru China (Imlek) dan Tahun Baru Islam sama-sama berpatokan pada bulan sebagai dasar perhitungannya.

Penambahan dilakukan setiap 2,7 tahun sekali. Jadi, ada satu tahun dalam kalender Tionghoa yang punya 13 bulan.

Dengan cara itu, selisih 11 hari dengan kalender Masehi bisa diatasi, dan tahun baru Tionghoa tetap jatuh pada musim semi.

Cermin peradaban

Mengapa orang Tionghoa memasukkan unsur musim, sementara Islam melarang?

Penjelasannya bisa hanya mutlak pada faktor kepercayaan, tetapi juga bisa dibahas secara antropologis.

Secara kepercayaan, masyarakat Tionghoa punya keyakinan bahwa tahun baru harus jatuh pada musim semi, saat musim panen tiba.

Musim semi dinilai sebagai momen keberuntungan.

Sement ara itu, dalam Islam, memasukkan unsur musim seperti dilakukan dalam kalender Tionghoa atau masa Quraisy dianggap haram dan mengulur-ulur waktu.

Jika puas dengan penjelasan kepercayaan, mungkin kita lantas menghakimi budaya yang lain.

Namun, jika memahami latar belakang budaya, kita bisa belajar tentang toleransi.

Bagi masyarakat Tionghoa, musim memang penting.

"Tiongkok merupakan bangsa agraris. Jadi, memasukkan unsur musim itu penting," ungkap Hakim.

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x