Misteri Pembunuhan Pramugari Filipina, Bukan Dirudapaksa Bergilir, Ibu Korban Tak Percaya Hasil Autopsi: Sebagai Seorang Ibu, Saya Tidak Bisa Menerima!
Suar.ID - Penyelidikan terhadap kematian pramugari Filipina masih terus berlanjut.
Christine Angelica Dacera (23), pramugari Philipine Airlines ditemukan tewas di bak mandi hotel pada 1 Januari 2021.
Malam sebelumnya, 31 Desember 2020, Christine menggelar acara pesta tahun baru bersama rekan-rekannya.
Christine ditemukan tewas di bak kamar mandi City Garden Hotel bintang 4 di Makati, Manila, di mana ia dan teman-temannya mengadakan pesta Tahun Baru.
Sebelumnya, Christine diduga meninggal dunia setelah mengalami kekerasan seksual yakni dirudapaksa bergilir.
Dugaan bahwa Christine diperkosa dan dibunuh muncul setelah polisi menemukan adanya luka robek dan bekas sperma di alat kelaminnya.
11 orang rekan Christine ditetapkan sebagai tersangka pemerkosaan dan pembunuhan pramugari tersebut.
Namun, setelah hasil autopsi keluar, Christine terbukti meninggal bukan karena kekerasan seksual.
Opolisi Filipina mengungkapkan hasil autopsi Christine membuktikan bahwa penyebab utama meninggalnya adalah karena pecahnya pembuluh aorta Christine.
Hasil autopsi itu ditentang oleh ibunda Cristine, Sharon Dacera.
Sharon bersikeras putrinya meninggal karena diperkosa hingga meninggal.
“Putri saya diperkosa dan meninggal. Tidak ada penyebab lain,” kata Sharon Dacera, dikutip eva.vn, Jumat (15/1/2021).
Selain jejak sperma, luka-luka juga ditemukan di lengan dan kaki Christine.
“Jika Anda melihat tubuh Christine, jika Anda seorang ibu, Anda pasti akan mengerti rasa sakit fisik yang diderita putri saya. Ada banyak luka, memar pada gadisku. Saya tidak bisa menerima kesimpulan autopsi itu,” kata Sharon.
Kejaksaan Filipina juga mengatakan, dari kesimpulan autopsi terbaru dan bukti yang dikumpulkan, tidak ada cukup bukti untuk memverifikasi bahwa Christine mengalami pelecehan seksual atau pemerkosaan.
Keluarga korban menyerukan tekanan dari masyarakat untuk memecat petugas koroner yang mereka anggap telah "merusak hasil autopsi".
"Kami percaya pecahnya arteri adalah salah satu penyebab kematian, tetapi kemungkinan besar itu berasal dari serangan sebelum Christine meninggal," kata Brick Reyes, pengacara keluarga Christine.
Karena Ibu korban menolak menerima kesimpulan polisi, dengan alasan putrinya diperkosa hingga meninggal, maka autopsi kedua akan dilakukan oleh National Bureau of Investigation of the Philippines (NBI).
Keluarga pramugari yang bernasib malang itu berharap mendapatkan hasil otopsi yang lebih rinci minggu depan.
Perwakilan keluarga, Brick Reyes, mengatakan kepada CNN Filipina: "Kami ingin laporan otopsi kedua sehingga kami dapat mengklarifikasi secara tepat luka yang diderita Christine."
Pada tanggal 9 Januari, pemakaman model dan pramugari nahas itu berlangsung di Kota General Santos.
Meski begitu, Wakil Direktur NBI, Ferdinand Lavin, mengatakan jenazah Christine tidak lagi dalam kondisi terbaik untuk pemeriksaan, tetapi mereka akan melakukan yang terbaik.
Christine disebut mencurigai seseorang
Salah satu dari tiga tersangka yang ditahan menyebut Christine sempat mencurigai seseorang memasukkan zat asih ke minumannya.
Romel Galido, salah satu tersangka, menyebut Christine sempat mencurigai Mark memasukkan zat asing ke minumannya.
“Malam itu, Christine memberitahuku bahwa dia merasa aneh, bahagia. Dia pikir seseorang memasukkan sesuatu ke dalam gelas anggur. Ketika saya bertanya siapa dia bisa melakukan itu, dia menjawab bahwa itu adalah Mark,” kata Galido dilansir dari Inquirer.
Galido menyinggung Mark Anthony Rosales yang masuk dalam daftar 11 tersangka yang diduga terkait dengan kematian pramugari Filipina tersebut.
Galido mengatakan ketika korban menyebutkan itu, dia mengira Christine sedang mabuk jadi dia bercanda dan tidak memikirkan apa-apa lagi, jadi dia pergi tidur.
Dalam salah satu rekaman CCTV memang terlihat Christine bertingkah tak normal.
Sebelumnya, Rommel Daluro Galido melaporkan bahwa ia menemukan korban tergeletak di bak mandi sekitar pukul 10.00 pada 1 Januari.
Mengira Christine sedang tidur, Galido menyelimutinya.
Beberapa jam berselang teman-temannya mendapati tubuh Chritine sudah pucat.
Mereka lantas mencoba memberikan CPR kepada Christine.
Christine dilarikan ke rumah sakit oleh tiga temannya dan staf hotel.
Mereka membawanya ke unit darurat RS Makati tetapi terlambat, dokter menyatakan Christine meninggal sebelum tiba.