Heboh Seorang Pria Membuat 11 Polisi Tidur di Dekat Rumahnya, Ternyata Ini Alasan di Balik Aksinya yang Akhirnya menjadi Viral

Suar.ID - Seorang pria menghabiskan 1.080 ringgit atau sekitar Rp 3,7 juta untuk membuat 11 polisi tidur di bentangan jalan.

Mengutip dari Worldofbuzz.com, jarak masing-masing polisi tidur itu kurang dari 40 meter.

Pria tersebut ternyata membuat banyak polisi tidur karena kesal dengan pengemudi yang ngebut di dekat rumahnya di Kampung Padang Luas, Jerteh, Trengganu, Malaysia.

Baca Juga: Heboh Berita Ratusan Burung Mati dan Berjatuhan di Jalanan, Sopir Taksi: Pemandangan yang Sangat MalangMenurut Harian Metro, uang tersebut diambil dari program i-Sinar yang diluncurkan oleh Employees Provident Fund (EPF) dengan penarikan dana sebesar 5.000 ringgit (Rp 1,7 juta).Namun, setelah beberapa pengaduan dilayangkan, Nor Muhamad Roslam Harun (40), meminta maaf atas tindakannya dan menghilangkan gundukan yang membuat warga tidak nyaman untuk masuk dan keluar dari jalan utama.

Baca Juga: Kasih Ibu Tiri Sepanjang Jalan, Krisdayanti Sampai Hati Sebut Aurel Matre karena Minta Jam Tangan, Ashanty justru Berikan 2 Kalung Berlian dengan Tulisan Arab untuk Anak Tirinya: Harus Dijaga ya, Kak

"Kemarin pagi seorang petugas polisi datang menemui saya."

"Dia menasihati saya dengan baik untuk menghilangkan semua polisi tidur itu," katanya."Jadi kemarin, saya juga menyewa buldoser untuk meratakan 13 polisi tidur, termasuk dua polisi tidur yang sudah ada sebelumnya di sana."

Dia kesal karena ada beberapa pengemudi yang melaju kencang di daerah tersebut kapan pun waktunya.

Baca Juga: Rizky Billar dan Lesti Kejora Santer Dikabarkan Akan Segera Melangkah Ke Pelaminan di Bulan Febuari Mendatang, Begini Tanggapan Sang Manajer: Ini Sudah Dikasih Jalan Sama Allah...

Ia menambahkan, kamar tidurnya berada di pinggir jalan raya sehingga dirinya mudah terganggu saat sedang tidur akibat suara bising mobil dan motor."Saya sangat tertekan dengan masalah ini, terlebih lagi saya mengalami gangguan kesehatan (gangguan jiwa) tapi belum mendapat pengobatan," ujarnya. (Adrie Saputra)