Follow Us

Oknum Petani yang Lakukan Penyemprotan Cabai Merah dengan Pylox telah Diamankan, Ternyata Ini Motif Pelaku Lakukan Hal Nekat dan Membahayakan Konsumen

Adrie Saputra - Sabtu, 02 Januari 2021 | 12:30
Petani yang jual cabai palsu akhirnya tertangkap
Kompas.com/Fadlan Mukhtar Zain

Petani yang jual cabai palsu akhirnya tertangkap

Suar.ID - Harga cabai rawit yang melambung membuat seorang oknum petani melakukan perbuatan curang: mengecat cabai rawit miliknya dengan warna merah.

Hal tersebut akhirnya terungkap dan membuat publik geger.

Peredaran cabai rawit merah yang dicat semprot hanya ditemukan di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Baca Juga: Ternyata, Sejak Masih Zaman Pacaran Hingga Kawin Dengan Gisel, Gading Marten Kalahnya Dengan Sosok Ini: Jangan-jangan Banyak Baju Basket Karena Balas Dendam Yang Tak Terbebaskan

"Kejadian hanya di Kabupaten Banyumas," kata Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Berry melalui pesan singkat, Kamis (31/12/2020).

Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi menemukan cabai yang dicat semprot tersebut di tiga lokasi, yaitu Pasar Wage, Pasar Cermai dan Pasar Sokaraja (sebelumnya disebut Pasar Kemukusan).

Baca Juga: Tetangga Bongkar Sebenarnya Mulan Jameela Ingin Statusnya Sebagai Istri Diakui, Namun Tidak Diiyakan oleh Ahmad Dhani Kala Itu: Malu Kali, Gengsi

Menurut informasi, pelaku membuat cabainya merah dengan disemprot pylox."Pakai pylox, jadi kenapa itu jumlahnya banyak, jadi sebenarnya cabai putihnya itu hanya sekitar 5-6 kilo."

"Akan tetapi karena pola penyemprotan di atasnya cabai merah, cabai putih ditaruh di atas, disemprot dari atas semua sehingga cabai-cabai yang merah pun juga kena," urai dia.

Menurut Berry, petani tersebut menyemprot cabainya dengan cat merah karena ingin meningatkan harga jualnya."Motifnya karena ekonomi, harganya."

"Jadi harga cabai merah itu sekilonya Rp 45 ribu, sedangkan harga cabai rawit putih atau hijau itukan Rp 19 ribu."

"Jadi untuk mengambil keuntungan dengan harga yang tinggi," jelas Berry.

Source : kompas

Editor : Adrie Saputra

Baca Lainnya

Latest