Mereka yang tidak bisa melihat tapi semangat memghafal Qur'annya hingga sudah hafal dari juz 30 dan sedang menghafal juz lainnya.
Lalu bagaimana dengan saya yang diberikan penglihatan yang sempurna?Sudah berapa juz hafalan Al Qur'annya dan mengeluhkah kita jika keadaan seperti mereka?” tulisnya di kolomcaption.
Ternyata Umi Pipik merasa malu karena dirinya yang memiliki panca indera lenglap malah belum memiliki ketaatan layaknya seperti penduduk yang ditemuinya.
Karena itu, Umi Pipik mengajak para netizen untuk bisa mengambil hikmah dari kejadian ini untuk meningkatkan ibdadah kepada Yang Di Atas.
“Mereka mentarbiyah saya hari ini, kadang kita yang bisa melihat, saat melihat mereka kita kasihan karena mereka tidak bisa melihat!
Tetapi jujur yang harus dikasihani adalah diri kita, kita memganggap mereka cacat padahal sejatinya mata mereka diselamatkan oleh Allah dari maksiat.
Baca Juga: CCTV: Viral Video Penjual Siomay Tangerang Buang Air Liur di Wadah Sambal Kacang
Lalu bagaimana dengan mata kita? Berapa lama mata ini kita pakai untuk melihat keburukan, melihat maksiat, dipakai untuk memandang orang dengan buruk sangka, penuh kebencian, mata tidak dipakai untuk membaca Al Qur'an.
Ya Rabb, sungguh ternyata orang yang cacat bukan mereka yang saat ini saya lihat, tetapi orang yang cacat sesungguhnya yang hatinya tidak mengenal Allah, jauh dari ketaatan,” pungkasnya.
Sempat dikritik pakaiannya terlalu ketat