Follow Us

Sempat Adem Ayem, Konflik Laut China Selatan Kembali Memanas, AS Ancam akan Produksi 10 Kapal Tanpa Awak dan Mengerahkan Drone Baru Miliknya, Siap Bombardir China?

Ervananto Ekadilla - Senin, 14 Desember 2020 | 21:00
Amerika Serikat peringatkan China yang mengklaim sebagian besar wilayah Laut China Selatan dengan drone.
US Navy File

Amerika Serikat peringatkan China yang mengklaim sebagian besar wilayah Laut China Selatan dengan drone.

Melansir Reuters, perundingan tersebut terjadi selang beberapa hari sebelum pemilihan AS.

Menteri Pertahanan AS Mark Esper melakukan tur Asia dengan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo di mana mereka telah mendesak sejumlah negara untuk bekerja sama dengan Amerika Serikat dalam menghadapi ancaman keamanan yang ditimbulkan oleh China.

Langkah ini mendapat kritikan tajam dari China yang menyebutnya sebagai mentalitas Perang Dingin dan pola pikir zero-sum.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan China Wu Qian mengatakan, militer China dan AS mengadakan pertemuan konferensi video tentang komunikasi krisis pada 28-29 Oktober.

Baca Juga: Nyalakan Tanda Bahaya, Menteri AS Beberkan Asia Tenggara bakal jadi Medan Perang antara Amerika Serikat Vs China, Pejabat ASEAN Langsung Murka!

Menurut Wu, Esper membantah laporan media tentang Amerika Serikat yang mempelajari rencana untuk menyerang pulau-pulau dan terumbu karang China di Laut China Selatan menggunakan drone MQ-9 jika pemilihan presiden AS tidak menguntungkan bagi Presiden Donald Trump.

"Esper mengatakan Amerika Serikat tidak berniat menciptakan krisis militer dengan China," menurut Wu.

"Kami mendesak AS untuk menjalankan hasil perundingan, menepati janjinya, dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah memprovokasi militer China di udara dan laut," kata Wu.

Dia menambahkan, China akan secara tegas melakukan serangan balasan jika diprovokasi dengan serangan di laut.

Baca Juga: Pantas Tiongkok Getol Klaim Laut China Selatan, Ternyata Simpan Harta Karun Besar Ini

Kedua militer akan bertukar pandangan melalui konferensi video tentang bantuan kemanusiaan pada pertengahan November dan tentang keamanan maritim sebelum akhir tahun, kata Wu.

Pentagon tidak mengatakan apakah Esper secara khusus mengambil bagian dalam pembicaraan itu.

Source : Reuters, Kontan.co.id, Express, Eurasian Times

Editor : Suar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular