Oliva, yang menjadi pembawa acara di acara bincang-bincang malam America TV, Polémica en el Bar (Kontroversi di Bar), bersumpah Rabu malam untuk hadir setelah sang legenda sepak bola meninggal pada hari sebelumnya karena serangan jantung dalam tidurnya.
Oliva mengatakan dia terakhir kali melihat Maradona yang berusia 60 tahun pada 30 Oktober dan mengklaim bahwa dia tidak dalam kondisi terbaik.
"Ketika saya melihatnya, saya tidak melihatnya dengan baik, dan saya membuat diri saya tersedia. Dia tidak harus di rumah, dia harus dirawat di rumah sakit," katanya.
Jam-jam terakhir dari kehidupan mantan bintang Napoli dan Barcelona itu diputar di media Argentina pada Rabu malam ketika otopsi yang diharapkan menunjukkan bahwa dia telah meninggal karena serangan jantung besar-besaran sedang berlangsung.
Paramedis melakukan upaya yang gagal untuk menghidupkannya kembali setelah mereka tiba di rumah kontrakan di kawasan perumahan berpagar di San Andres utara Buenos Aires, dia telah pindah ke 11 November setelah meninggalkan rumah sakit setelah operasi 4 November untuk menghilangkan bekuan darah di otak.
Pengacara Matias Morla mengklaim pada hari Kamis bahwa Maradona dibiarkan selama 12 jam tanpa bantuan di beberapa titik sebelum kematiannya pada hari Rabu, yang terjadi dua minggu setelah dia menjalani operasi otak untuk menghilangkan bekuan darah.
"Tidak dapat dijelaskan bahwa selama 12 jam teman saya tidak mendapat perhatian atau pemeriksaan dari personel yang berdedikasi untuk tujuan ini,'' katanya.
Morla juga mengklaim itu adalah 'kebodohan kriminal' bahwa ambulans membutuhkan waktu 30 menit untuk tiba dan bersumpah bahwa keadaan seputar kematian Maradona akan diselidiki sampai akhir.
Artikel ini sudah tayang di Tribunstyle.com dengan judul RELA Datang Subuh, Mantan Pacar Maradona Nangis Ditolak Masuk Rumah Duka, Diminta Antre Bareng Fans