Ia pun langsung meneriaki para pekerja tersebut untuk segera menjauh.
"Saya pun langsung meneriaki para pekerja tersebut untuk segera menjauh dari lokasi kejadian. Kemudian rangkaian gerbong itu langsung menabrak bagian belakang alat berat ekskavator.
Gerbong masih tetap berjalan ke arah selatan, namun karena rel jalur dua masih dalam perbaikan dan diputus, sehingga gerbong kereta itu lepas dan anjlok dari rel. Kalau rel kereta itu menyambung dan tidak putus, ya gerbong itu terus berjalan tidak bisa berhenti," bebernya.
Gerbong Tak Berpenumpang dan Tanpa Lokomotif
Lebih lanjut, Slamet menjelaskan bahwa gerbong tersebut tak berpenumpang dan tak ditarik oleh lokomotif.
Sebab, itu merupakan gerbong langsiran.
Sementara itu, Kepala Stasiun Malang Kota Baru, Heru Suprapto, membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Telah terjadi anjlokan rangkaian langsiran kereta di Stasiun Malang Kota Lama sebanyak 14 as roda. Dan dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa," ungkapnya dikutip dari TribunJatim.com.
Ia mengatakan pihaknya sampai saat ini masih menyelidiki penyebab 7 gerbong kereta api itu berjalan sendiri tanpa lokomotif.
"Penyebabnya masih kita selidiki sampai saat ini," ujar Heru.
Namun begitu, pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.