Follow Us

Patung Cristo Rei Masih Berdiri Kokoh di Timor Leste, Salah Satu Hadiah dari Indonesia Ini Masih Menjadi Daya Tarik Wisatawan hingga Kini

Adrie Saputra - Selasa, 10 November 2020 | 14:00
Patung Cristo Rei, Timor Leste
timorleste.tl

Patung Cristo Rei, Timor Leste

Presiden Indonesia Soeharto ingin memperingati 20 tahun invasi dan aneksasi Indonesia atas Timor Timur dengan setengah meminta maaf kepada rakyat Timor Timur atas beberapa dekade pendudukan Indonesia.

Timor Leste sendiri diketahui merupakan satu negara mayoritas Kristen di dunia, dengan 99,1% penduduknya menganut agama tersebut.

Sementara Indonesia, merupakan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia.

Rupanya, pembangunan patung tersebut juga bertujuan untuk menyenangkan mayoritas Katolik di Timor Leste.

Disebut Suharto, seorang Muslim, membangun patung Yesus raksasa berdiri di atas bola dunia, yang dapat diakses dengan tangga 590 langkah.

Patung itu dibangun di kota Bandung, Indonesia, di mana hampir semua pekerja yang mengukir wajah Yesus menjadi tembaga adalah Muslim.

Baca Juga: Viral Driver Ojol Kembaran Ahmad Dhani, Rupanya 15 Tahun Lalu Sempat Bertemu Langsung dengan Sang Musisi hingga Diberikan Pesan Begini

Dengan tiga bulan pembangunan dan biaya 5 miliar rupiah ($ 559.000), pemerintah Indonesia gagal untuk menenangkan mayoritas rakyat Timor.

Disebut bahwa alasannya adalah karena Soeharto memiringkan patung itu menghadap ibu kota Indonesia, Jakarta, yang menimbulkan kontroversi di antara orang Timor.

Dikatakan bahwa tipuan tersebut tidak banyak berpengaruh dalam menghentikan gerakan kemerdekaan Timor Timur, yang sangat banyak dipilih orang pada tahun 1999 dan akhirnya dimenangkan pada tahun 2002.

Meski begitu, seperti mitranya di Rio De Janeiro, patung Kristus di Dili masih berdiri hingga saat ini dan menjadi salah satu daya tarik wisata Timor Leste.

Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul: Jadi Simbol Fenomenal di Timor Leste, Patung Raksasa Ini Ternyata Tidak Sembarang Dibangun, Diberikan Indonesia oleh Presiden Soeharto untuk Hal Ini

Editor : Adrie Saputra

Baca Lainnya

Latest