Suar.ID -Komisaris Utama (Komut) Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok menceritakan masa-masa sulit dalam hidupnya.
Hal itu diungkapkan Ahok dalam sebuah tayangan yang diunggah di kanal YouTube Daniel Mananta Network, Selasa (30/6/2020).
Ahok mengatakan, saat itu ayahnya, Indra Tjahaja Purnama jatuh sakit dan usaha yang dibangun gulung tikar alias bangkrut.
"Papa saya sakit dan bangkrut, pinjaman bunga berbunga (utang)," kata Ahok.
Akhirnya, dia harus kembali ke Belitung untuk menggantikan ayahnya mengelola perusahaan yang bergelut dibidang pertambangan.
Diketahui, sebelum kembali ke Belitung untuk mengurus perusahaan ayahnya, Ahok tinggal di Jakarta untuk menyelesaikan pendidikannya saat itu.
Dalam kondisi itulah, Ahok berada di masa paling sulit dalam hidupnya, tidak punya uang, bahkan untuk makan saja susah.
"Saya harus pulang menggantikan beliau, dulu telepon susah, duit nggak ada, hanya makan ikan."
"Saya tinggal sama adik saya, si Frans berdua, karena yang lain di Jakarta kuliah, saya harus kerja," terangnya.
Di masa sulitnya itu, Ahok sempat putus asa dan minta kepada Tuhan agar tidak bangun lagi.
"Di situ saya selalu doa gini kalau malam 'Tuhan kalau bisa besok saya nggak mau bangun lagi'," ungkap Ahok.
Baca Juga: Sempat Dijebloskan ke Penjara, Begini Reaksi Ahok saat Dengar Rencana Kepulangan Rizieq Shihab
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, saat itu dirinya kebingungan bagaimana dia harus menghadapi kebangkrutan perusahaan ayahnya.
"Karena saya binggung menghadapi ada 12 lokasi tambang, 150 lebih karyawan yang nggak bisa saya gaji, nggak bisa saya kasih makan," papar Ahok.
Bahkan, saat itu, untuk makan dirinya dan sang adik ditanggung oleh pembantu yang merawat adiknya.
"Makanya, saya pengen tidak mau bangun," imbuhnya.
Kemudian, setiap pagi dirinya bangun tidur dan duduk di beranda rumah, keinginannya untuk tidak bangun lagi itu kembali muncul.
Namun, ketika Ahok berada di titik terendah dalam hidupnya itu, ia seperti mendapatkan pencerahan dari Tuhan.
"Saat itulah semua firman Tuhan yang secara rutin saya baca dulu, itu keluar di dalam pikiran saya menjalin sebuah komunikasi," kata Ahok.
Dari situ, Ahok menyadari, bahwa harta yang dia miliki hanyalah titipan dari Tuhan.
"Saya langsung bangkit semangat dan itu Tuhan bukakan pintu demi pintu."
"Sampai papa saya pulang ada perselisihan dengan beliau, saya mesti ambil master, pulang bangun pabrik, itu saya melihat tuntutan Tuhan begitu luar biasa," terang Ahok.
(Tribunnews)