Salah satu kendala terbesar yang kerapmengganggu prosedur transplantasi organ adalah, kurangnya kesempatan untuk mendapatkan organ yang layak dari orang yang telah meninggal dan menanamkannya ke pasien.
“Sebagai contoh saat mengangkat hati manusia, waktu yang tersedia sekitar enam jam, jaringan akan mulai mati setelah enam jam, " jelas Drake.
“Dalam enam jam itu, organ harus diangkut, dibersihkan, disiapkan, dan ditanamkan,"
"Sedangkan tes darah harus dilakukan pada pendonor dan penerima untuk melihat apakah golongan darah mereka cocok,” ujar dia.
“Hal itu sangat menantang,” kata Drake.
Baca Juga: Inilah Rektor Asing Pertama di Indonesia, Berikut Ini 'Segudang Prestasinya' yang Jarang Orang Tahu
China adalah negara pertama yang melakukan hal ini dan Institut Yinfeng memimpin dalam bidang penelitian ini.
Negeri tirai bambu itumungkin melompati pemikiran semuaorang karena mereka telah mengambil pendekatan baru.
Drake mengatakan, setiap organ membutuhkan teknik yang berbeda agar dapat diawetkan secara krionik.
“Semakin besar organnya, semakin sulit jadinya, peralatan yang harus digunakan menjadi lebih besar juga,” katanya.
Menurut Drake, ada 10 pasien yang telah diawetkan secara krionik di Yinfeng.