"Terakhir saya nonton YouTube-nya juga, dimana beliau mengatakan, 'kalau saya jadi dirut pasti kadrun-kadrun tak senang', pernyataan itu menurut saya sudah offside."
"Itu mungkin terminologi yang harusnya dipakai dalam percakapan terbatas, tetapi tak tepat disampaikan melalui komunikasi terbuka."
"Lagi-lagi itu probolemnya Pak Ahok, dia gak tahu harus ngomong apa dan dimana," beber M Qodari.
Dengan berbagai analisanya itu, M Qodari lantas menyoroti akan adanya bom waktu.
"Ahok adalah bom waktu yang sedang berjalan juga."
"Jadi kita punya 2 bom waktu, yaitu Pilkada dan Ahok," imbuh M Qodari.
(Tribun Jakarta)