"Dia (aparat) bilang nanti bisa diserbu masuk ke dalam rumah."
"'Ya itu kan tugas kalian (aparat) menjaga di depan, kalau kalian takut, ya tinggalin aja,', saya bilang."
"Saya lebih baik mati di rumah satu keluarga, itu beritanya masih ada orang tahu terbunuh di rumah," ucap Komisaris Utama PT. Pertamina itu.
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan, saat itu yang terjadi adalah perang ideologi atau keyakinan, sehingga sulit mempercayai orang lain.
Oleh karena itu, Ahok lebih memilih tinggal di rumah.
"(Seandainya) rumah saya dibakar, dikeroyok, masih ada orang tahu."
"Kalau saya diungsikan naik helikopter ke pulau ke mana, kalau ada oknum yang bunuh saya, ini kan perang ideologi, soal keyakinan."
"Kalau soal keyakinan kan, susah mau pegang siapa," ucap Ahok.
(Warta Kota)