Tak hanya itu saja, ia juga mempunyai kenalan orang dalam untuk mengetahui penerbangan mana saja yang akan mengalami keterlambatan atau delay.
Oleh informasi dari orang dalam tersebut, Li kemudian akan membeli tiket pesawat yang akan tertunda atau bahkan dibatalkan penerbangannya.
Hingga akhirnya Li bisa meraup keuntungan dari klaim kerugian melalui perusahaan asuransi yang telah ia ikuti.
Meski aksinya tersebut telah ia lakukan berulang kali sampai empat tahun, namun metode yang digunakan wanita cerdik itu masih di dalami.
Bahkan kecerdikan Li sempat tak terdeteksi oleh pihak yang berwenang.
Sebab dalam satu kali penundaan penerbangan, Li biasanya hanya mencairkan kerugian pembelian tiketnya hanya sebagian.
Dia akan mengeluarkan sekitar 30 polis asuransi dari maksimal 40 yang diizinkan per identitas.
Dalam aksinya Li menggunakan 20 identitas termasuk miliknya sendiri.
Di satu kesempatan Li dapat mengklaim total 100.000 yuan (Rp 218 juta) dengan 5 identitas berbeda.