Sang pemandu wisata menjelaskan asal ususl desa Terunyan.
"Nama Desa Terunyan ini diambil dari nama pohon di pemakaman ini, pohon Taru Menyan. Taru itu kayu, menyan itu wangi," papar sang pemandu wisata.
Kemudian, sang pemandu wisata memaparkan soal perlakuan pada para jenazah di desa Terunyan.
"Jadi jenazah disini tidak dibalsem, tidak dikubur. Cuma digeletakkan begitu saja seperti kita tidur," ujar sang pemandu wisata lagi.
Bahkan, sang pemandu wisata membongkar ada jenazah baru di pemakaman ini.
"Ada yang baru juga, ada yang satu minggu," imbuhnya.
Mendengar ucapan sang pemandu wisata, Ashanty sudah bergidik ketakutan.
Istri Anang Hermansyah ini terlihat memeluk dirinya sendiri dengan kedua tangan.
"Takuut.." teriak Ashanty.
Terlihat dalam video, meski mayat itu dibiarkan tak dikubur, namun jenzah itu ditutupi oleh kayu-kayu kecil.
Di depannya diletakkan foto jenzah sebagai tanda identitas dari mayat tersebut.