"Waktu itu karena papa belum mengenal agama, ya papa enggak jawab apa-apa, cuma saat ini papa sudah mengenal agama yang sebenarnya, itu akan jadi tanggung jawab papa di akhirat terhadap kamu," tutur ayahnya.
Sang ayah pun mengaku selama ini mencari jawaban soal kasusnya dengan sang anak yang berbeda keyakinan.
Di mana menurut ahli agama Islam yang ia temui, seorang laki-laki harus bertanggung jawab nanti di akhirat apapun perbuatan anak-anaknya, sekalipun sudah dewasa.
"Kecuali dia masuk agama lain setelah dewasa, itu orangtua lepas tanggung jawab, tapi kalau masih kecil itu bertanggung jawab penuh, menurut hadis katanya papa berat masuk surga," ujar sang ayah.
Mendengar itu, wajah Shandy Aulia pun tampak sedikit murung, namun terus berusaha menjadi pendengar yang baik bagi anaknya.
"Katanya harus menasihati anak papa untuk ditarik ke agama Islam, kalau memang dia enggak mau, dinasihatin apa tetep enggak mau, ya Wallahualam, kita sudah berusaha," ujar sang ayah sendu.
Shandy Aulia pun masih belum bicara banyak dan membiarkan sang ayah mengeluarkan seluruh isi hatinya.
"Saat ini yang papa harapkan hidup cuma satu Shan, sebetulnya terus terang aja, yang Papa setiap malam nangis dan keluar air mata, berdoa, hanya untuk kamu," katanya.
Meski begitu, sang ayah menegaskan kalau dirinya tidak ingin memaksa putrinya untuk masuk agama Islam.
"Semata-mata, untuk kalau bisa kamu mendapatkan hidayah untuk mempelajari agama Islam. Bukannya masuk Islam, belajar memperdalam agama Islam dan memperdalam agama kamu, di mana titik temunya. Nanti kamu bisa menentukan," tuturnya dengan lembut.