Di hari nahas itu ia tak mengerjakan PR dan berujung gurunya memberi hukuman.
Sang guru memaksanya melakukan squat meski siswanya itu masih belum sembuh.
Hari Jumat atau keesokan harinya, siswa tersebut kembali drop.
Ia pun harus berbaring di tempat tidur.
Malang, siswa tersebut tak membuka matanya lagi.
Dokter meyakini dia mungkin meninggal dalam tidurnya sekitar pukul 3 pagi, diakibatkan kerusakan jantung.
Pihak sekolah akhirnya menghubungi keluarga tersebut pada Selasa (8 September) dan menjelaskan insiden yang terjadi.
Pihak sekolah meminta maaf dan bertanggung jawab atas tragedi tersebut.
Meski keluarga bocah itu marah, mereka ingin kasus ini menjadi contoh bagi guru yang tidak berpikir sebelum menghukum siswanya.